Ziarah Kubur Jadi Tradisi Idul Adha di Penukal PALI

Sejumlah warga saat melaksanakan ziarah kubur di desa Air Hitam kecamatan Penukal. (Eko Jurianto/ RMOLSumsel.id)
Sejumlah warga saat melaksanakan ziarah kubur di desa Air Hitam kecamatan Penukal. (Eko Jurianto/ RMOLSumsel.id)

Gema takbir berkumandang di seluruh penjuru Nusantara hingga di Bumi Serepat Serasan sejak lepas magrib hingga terlaksananya shalat Idul Adha, Senin 17 Juni 2024.


Gema takbir berkumandang di seluruh penjuru Nusantara hingga di Bumi Serepat Serasan sejak lepas magrib hingga terlaksananya shalat Idul Adha, Senin 17 Juni 2024

Hari raya kurban atau juga kerap disebut sebagai hari raya haji yang tepat jatuh pada Senin tanggal 10 Zulhijah 1445. Bermacam tradisi maupun budaya memang kental dengan masyarakat Indonesia.

Salah satunya seperti di sejumlah wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), tepatnya di wilayah Kecamatan Penukal. 

Dimana tradisi dan kebiasaan masyarakat turun temurun sehabis melaksanakan shalat Idul Adha atau Eid, langsung melakukan ziarah kubur.

Seperti yang terpantau di Desa Air Hitam Kecamatan Penukal bahwa sebagian besar masyarakatnya berada di wilayah pemakaman untuk mendoakan keluarga yang telah berpulang maupun sekedar membersihkan makam.

"Sudah menjadi tradisi di desa Air Hitam, setelah shalat eid pulang ke rumah dan langsung menuju pemakaman untuk berziarah. Mendoakan dan membersihkan makam orang tua, saudara ataupun keluarga lain yang telah berpulang (meninggal, red)," ungkap Mursalin, salah satu penziarah di Desa Air Hitam.

Lebih lanjut, dirinya juga mengungkapkan, biasanya terlihat seperti lebaran ketika menjelang hari siang atau selepas zuhur. 

Sedangkan pagi hari keadaan dusun atau kampung terlihat sangat lengang dan hanya menyisakan keluarga yang mempersiapkan hidangan di rumah.

"Kalau setelah Zuhur baru kelihatan lalu lalang tetangga dan sanak saudara berkunjung dan bersilahturahmi ke rumah-rumah. Mungkin sudah menjadi tradisi, jadi walaupun ada yang kurban sudah ada pengurus masjid maupun panitia untuk menyelesaikan," katanya.

Hal senada juga dikatakan Diki, warga Babat yang juga tengah melaksanakan ziarah kubur di makam keluarganya di TPU tempatnya tinggal.

"Kalau sudah ziarah nanti baru keliling ke rumah tetangga dan sanak saudara, hingga yang berada di luar desa maupun di tempat lainnya,"ujarnya.