Sebanyak 33 kepala rekrutmen militer di Ukraina dipecat lantaran diduga menerima suap dari orang-orang yang putus asa untuk menghindari perang.
- Zelensky Bersedia Akhiri Perang Ukraina Tahun 2025
- Putin Janji tak Akan Bunuh Zelensky, Menlu Ukraina: Jangan Tertipu Dia Ahli Pembohong
- Zelensky Dapat Bantuan, Tank AMZ-10 Dikirim ke Ukraina Untuk Bantu Serang Rusia
Baca Juga
Dalam pidato video setelah pertemuan dengan Dewan Keamanan dan Pertahanan pada Jumat (11/8), Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan pemecatan 33 tersangka.
Ia juga mengatakan pemerintah pusat akan menyelidiki pusat-pusat rekrutmen tentara di seluruh Ukraina untuk mengungkap skema tersebut, termasuk suap agar mereka yang wajib berperang dapat bepergian ke luar negeri.
"Secara total, sudah ada 112 proses pidana terhadap petugas 'komite militer', 33 tersangka,” kata Zelensky, seperti dimuat New York Post, Minggu (13/8).
Investigasi luas diluncurkan setelah skandal korupsi di kantor perekrutan di wilayah Odesa terungkap pada bulan lalu.
“Sistem ini harus dikelola oleh orang-orang yang tahu persis apa itu perang dan mengapa sinisme dan penyuapan di masa perang adalah pengkhianatan tingkat tinggi,” tegas Zelensky.
Presiden memperingatkan bahwa setiap komisaris militer yang menjadi sasaran penyelidikan kriminal akan dimintai pertanggungjawaban.
Lebih lanjut, Zelensky memerintahkan agar tersangka yang tidak sedang diselidiki untuk dikirim ke medan perang demi memperjuangkan negara.
- Kasus Dugaan Korupsi Minyak Rp193 Triliun, Hensat: Jangan Dibawa ke Ranah Politik
- AS Berhenti Bagi Informasi Intelijen dengan Ukraina
- Ukraina Hadapi Ancaman Penghentian Starlink dari AS