Inilah masalah pelik yang dihadapi masyarakat Indonesia. Ternyata banyak anak Bangsa ini yang tidak percaya bahwa Pandemi Virus Corona 2019 (Covid-19) benar-benar ada di Indonesia. Mereka menganggap Covid-19 hanya isapan jempol.
- Diterkam Buaya, Warga Muba Tewas Mengenaskan
- Mendagri hingga Panglima TNI Hadiri Pemakaman Istri Moeldoko
- Palembang dan Sekitarnya Cerah Berawan Sepanjang Hari
Baca Juga
Menanggapi kenyataan ini, Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro dengan sabar memberikan penjelasan. Ia mengatakan, virus corona penyebab COVID-19 benar-benar ada di Indonesia.
"Banyak yang bertanya baik melalui website maupun media sosial, termasuk menanyakan apakah COVID-19 benar-benar ada," kata Reisa saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta seperti dilansir JPNN.Com, Selasa (16/6/2020).
Reisa mengatakan, COVID-19 adalah singkatan dari Coronavirus Disease 2019 yang merupakan penyakit menular disebabkan oleh virus corona tipe SARS-CoV-2.
Virus tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan menggandakan diri di saluran pernafasan bagian bawah sehingga mengganggu kekebalan tubuh dan dapat berakibat fatal bagi seseorang yang memiliki penyakit penyerta seperti ginjal, diabetes melitus, dan darah tinggi.
Virus corona penyebab COVID-19 menular melalui percikan yang ke luar dari mulut dan hidung orang yang terjangkit ketika batuk, bersin, dan berbicara baik secara langsung maupun melalui perantara permukaan yang kerap dipegang.
"Karena itu, penggunaan masker dengan baik dan benar sangat dianjurkan bahkan diwajibkan saat pandemi COVID-19. Selain itu, rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan pembersih tangan dan menjaga jarak juga bisa memutus rantai penularan COVID-19," tuturnya.
Reisa mengatakan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah berhasil memetakan identitas virus corona penyebab COVID-19 yang ada di Indonesia. Hal itu dapat digunakan untuk meneliti faktor epidemi lebih lanjut sekaligus untuk mencari obat antivirusnya.
"Dengan tahu virus yang beredar di Indonesia, maka akan bisa didesain vaksinnya. Saat ini, sudah ada 15 ribu lebih saudara-saudara kita yang berhasil sembuh dari COVID-19, membuktikan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan," katanya.
Reisa mengatakan, kerja sama seluruh pihak akan dapat memutus rantai penularan dan membuat pandemi COVID-19 cepat berakhir dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak. [ida]
- Warga Lempuing OKI Temukan Kardus Berisi Bayi di Teras Rumah
- Diduga Korban Pembunuhan, Mayat Perempuan yang Ditemukan di 3-4 Ulu Palembang Diketahui Sedang Hamil
- Kantor PLN WS2JB Terbakar