Penembakan massal di sebuah sekolah di Rusia menarik perhatian Presiden China Xi Jinping.
- Tiga Hari Hilang, Warga Muara Kelingi Ditemukan Meninggal di Sungai Musi Sekayu
- Gelagat Aneh Pemilik Distro di Palembang Setelah Lakukan Pembunuhan Debt Collector, Mendadak Tutup Toko Saat Korban Dilaporkan Hilang
- Hendak Melakukan Pencurian, Seorang Pria Tewas Diamuk Massa
Baca Juga
Dalam pesan dukanya Selasa (27/9), Xi menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas insiden tersebut.
Xi mengatakan dia terkejut mengetahui penembakan yang terjadi di kota Izhevsk, Rusia.
"Kami terkejut dengan apa yang terjadi di Izhevsk. Atas nama pemerintah dan rakyat Tiongkok, serta atas nama saya sendiri, saya menyampaikan duka cita kami yang terdalam untuk para korban," bunyi pesan pemimpin Tiongkok itu, seperti dikutip dari Global Times.
Pesan Xi muncul di saat orang masih mempertanyakan keberadaannya setelah isu kudeta merebak menggemparkan media sosial sejak Minggu (25/9).
Pada Senin (26/9), Xinhua menulis bahwa Xi yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (PKC) dan ketua Komisi Militer Pusat, baru saja menyelesaikan kata pengantar berjudul "Terus Maju dalam Perjalanan Menuju Peremajaan Nasional" yang ditujukan untuk penerbitan karya-karya sastra di Perpustakaan Revitalisasi.
Sampai saat ini, tidak ada pernyataan apa pun dari Pemerintah China mengenai rumor Xi dikudeta.
Penembakan massal terjadi pada Senin pagi (26/9) di Sekolah 88 di Izhevsk. Laporan terakhir menyebutkan, 15 orang tewas dan 24 lainnya terluka, termasuk anak-anak.
Pelaku diketahui bernama Artyom Kazantsev, berusia 34 tahun. Menurut penyelidikan, pPelaku telah didiagnosis menderita skizofrenia. Setelah melakukan aksinya, pelaku menembak dirinya sendiri.
- Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Netral dalam Perang Dagang AS-China
- Xi Jinping Peringatkan Dampak Perang Dagang Global
- BRICS Gelontorkan Rp515 Triliun untuk Pembangunan Negara Berkembang