Wilayahnya Terserang Banjir, Warga Pertanyakan Keberadaan Pejabat Muara Enim

Jebatan gantung di Lawang Kidul yang putus akibat diterjang derasnya air. (ist/rmolsumsel.id)
Jebatan gantung di Lawang Kidul yang putus akibat diterjang derasnya air. (ist/rmolsumsel.id)

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Muara Enim, Minggu dini hari (26/6), hingga menyebabkan banjir di sejumlah titik belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat. 


Hingga kini, belum ada pejabat berwenang yang mengunjungi warga di lokasi banjir. Warga merasa bingung, kemana harus mengadukan nasib mereka yang telah kehilangan tempat tinggal. 

Salah satu warga korban banjir, Suharmin (51) sejak semalam dirinya mengaku tidak bisa tidur dan beristirahat dengan tenang. Dirasakan Suharmin, banjir kali ini yang terbesar selama dirinya tinggal di Tanjung Enim.

"Dalam 10 tahun terakhir, ini banjir terparah yang dialaminya, terlihat dari banyaknya warga terdampak, dan ketinggian air merendam jalan dan rumah warga seberang jalan," bebernya.

Hal senada dikatakan tokoh masyarakat Lawang Kidul, Hijazi. Sejak kejadian tadi malam, dirinya tidak melihat batang hidung pejabat pemerintahan daerah di sekitar lokasi kejadian.

Seharusnya, kata dia, jika pejabat sedang dinas keluar kota harus ada pejabat yang tinggal dan siaga terhadap kejadian semacam ini, sehingga warga ada ruang untuk berbagi keluh kesah. 

"Jangan hanya mengandalkan bantuan CSR yang sifatnya instan, masyarakat butuh dukungan moril dan motivasi. kalau ada tugas jangan pergi semua, terutama kecamatan Lawang Kidul, nah kalau sudah kejadian begini masyarakat harus mengadu kemana," pungkasnya.