Banyaknya tiang yang didirikan di saluran air di Kota Palembang disebut Wakil Wali Kota (Wawako) Fitrianti Agustinda sebagai penyebab banjir.
- Naiki Menara Ampera Bersama Wawako Palembang, Ini Tanggapan Ketua MPR RI
- KPU Pagar Alam Gelar Debat Pertama Calon Walikota, Fokus pada Pembangunan dan Pelayanan
- Meriahkan HUT RI, 18 Tim Rebana dan Nasi Tumpeng di Palembang Berebut Piala Wawako
Baca Juga
Hal ini terungkap saat peninjauan sistem saluran pengairan di Jalan Ketahun Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Kamis (16/9).
Fitrianti Agustinda mengatakan banyaknya pendirian tiang milik perusahaan di saluran air menyebabkan adanya penumpukan sampah sehingga terjadi penyumbatan saluran air. Akibatnya, saat musim penghujan aliran air pun terganggu. Karena itu, pihaknya akan memanggil perusahaan pemilik tiang tersebut untuk meminta pertanggung jawabannya.
"Kami akan surati perusahaan yang mendirikan tiang disaluran ini, dan kami akan panggil," katanya.
Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera menanggulangi genangan air yang kerap terjadi saat hujan turun. Bahkan, pihaknya juga akan melakukan normalisasi di delapan saluran air di kawasan tersebut serta dibeberapa kawasan lainnya di Kota Palembang.
Pemkot Palembang akan terus fokus memperbaiki saluran air ini mengingat saat ini kondisi musim penghujan sehingga mudah sekali terjadinya genangan air. Meski demikian, dia mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada dan terus menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
"Potensi banjir ini masih terjadi dibeberapa daerah di Palembang terutama saat hujan deras," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Palembang, Ahmad Bastari menyebutkan, setiap hari pihaknya mengangkut sekitar 75 kubik sampah dari saluran air, baik sungai maupun kolam retensi. Semuanya sampah rumah tangga seperti plastik. Hal inilah yang menjadi penyebab utama banjir.
Seperti yang terjadi pada awal September dan Senin lalu (13/9). Banjir mengenangi sejumlah wilayah di Kota Palembang. Bahkan terdapat titik baru yang selama ini tidak pernah diprediksi. Meski demikian, Ahmad Bastari banjir di Kota Palembang belum masuk dalam kategori darurat. Sehingga, dari total enam mesin pompanisasi di Palembang, hanya tiga mesin yang difungsikan.
"Jadi bukan karena rusak (pompanisasi bendung). Kalau untuk hujan kemarin terbilang kondisinya belum darurat. Jadi yang dioperasikan cukup tiga pompa," katanya.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR