Perkembangan teknologi di Indonesia terus mengalami kemajuan yang pesat. Namun, seiring perkembangannya, kejahatan di dunia siber juga ikut meningkat.
- Akun Staf Microsoft Diretas, Diduga Dilakukan Hacker Rusia
- Meta Bersuara Usai Jokowi Teken Perpres Publisher Rights
- Waspada, Aplikasi PlayStore Berikut Ternyata Menyadap Hp Lewat Facestealer
Baca Juga
Pelaku serangan yang biasa disebut hacker kerap mengincar sejumlah data penting. Baik yang dimiliki orang pribadi maupun perusahaan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sumsel, Achmad Rizwan menyebutkan, ada tiga jenis serangan yang sering dilancarkan hacker terhadap suatu sistem. Pertama, serangan DDoS. Jenis serangan ini biasa digunakan untuk menyarang aplikasi.
Kedua, Malware yang sering menyerang data perbankan. Ketiga, serangan pishing yang mengincar informasi atau data sensitif korban melalui sambungan telpon, email ataupun SMS.
“Ketiga serangan inilah yang sering digunakan hacker untuk mendapatkan keuntungan,” ujar Rizwan saat dibincangi, Kamis (17/6).
Ia menjelaskan, serangan hacker yang berasal dari Kota Palembang ataupun Sumsel pada umumnya tidak terlalu besar. “Tidak seperti kota besar lainnya di Indonesia, di Sumsel terbilang masih normal," ulasnya.
Hanya saja, dirinya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai jenis serangan hacker tersebut. “Jangan pernah memberikan data pribadi tanpa ada tujuan yang jelas. Selain itu, tetap berhati-hati saat melakukan transaksi di tempat umum. Khususnya saat menggunakan kartu ATM, credit card, serta jenis pembayaran elektronik lainnya,” imbuhnya.
- Eksekutor Penyiraman Air Keras Terhadap Aktivis Sumsel Ditembak Polisi
- Perpanjang PPKM, MF Ridho: Jangan Sampai Masyarakat Lapar
- Ditegur Mendagri, Pemprov Sumsel Langsung Bayar Insentif Nakes