Meninggalnya pedangdut senior, Imam S Arifin pada Jumat (17/12) bukanlah kasus pertama kematian yang diakibatkan oleh penyakit stroke. Pelantun tembang ‘Menari Diatas Luka’ menghembuskan nafas terakhirnya di tanah kelahirannya yakni Pulau Madura.
- Anak Pedangdut Imam S Arifin jadi Otak Pelaku Curanmor, Hasil Curian Diduga untuk Beli Narkoba
- Imam S Arifin Meninggal Dunia, Pedangdut Wanita Ramai Ucapkan Duka
Baca Juga
Melansir dari Rspermata.co.id, Stroke merupakan penyakit yang harus diwaspadai karena tidak hanya mematikan tapi juga banyak menyebabkan kecacatan. Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu yang menyebabkan jaringan otak tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup. Hal ini menyebabkan sel otak kanan akan mati dalam beberapa menit.
Gejala Stroke
Penyakit stroke bisa dideteksi secara dini melalui gejala-gejala yang dialami oleh tubuh antara lain;
- Gangguan berbicara dan memahami apa yang orang lain bicarakan
- Kebas atau baal pada wajah, lengan, dan kaki. Hal ini terjadi secara tiba-tiba disertai kelemahan dan seringkali hanya satu sisi tubuh
- Masalah penglihatan di satu atau kedua mata
- Sakit kepala berat, tiba-tiba, atau disertai dengan muntah dan penurunan kesadaran
- Gangguan berjalan terutama hilang keseimbangan
- Apabila mengalami beberapa tanda atau gejala stroke, bahkan jika hal yang dirasakan tersebut hilang dengan sendirinya, terdapat hal yang harus diingat yakni FAST.
- Face (Wajah), Lihat ekpresi wajah saat tersenyum, apakah tidak simetris atau terlihat mencong
- Arms (Lengan), angkat tangan keatas kemudian lihat apakah tangan jatuh atau bahkan tidak mampu mengangkat tangan sama sekali
- Speech (bicara), coba mengulang kalimat sederhana apakah terdengar cadel atau aneh
- Time (waktu), jika tanda-tanda tersebut muncul, segera pergi kerumah sakit untuk mencari pertolongan medis segera.
Penyebab Stroke
Terdapat dua penyebab utama stroke yakni pembuluh darah arteri tersumbat (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemorrhagic). Terdapat juga gangguan aliran darah sementara yang dikenal dengan Transient Ishcemic Attack (TIA), yang dapat hlang dengan sendirinya.
- Stroke iskemik merupakan stroke yang paling sering terjadi, stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat yang menyebabkan penurunan aliran darah (iskemia). Penyumbatan pembuluh darah dapat disebabkan oleh penumpukan lemak atau pembekuan darah.
- Stroke hemorrhagic terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Hal ini dapat terjadi karena banyak kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah antara lain;
- Tekanan darah tinggi tidak terkontrol, Konsumsi obat antikoagulan berlebihan, Tonjolan pada dinding pembuluh darah yang lemar (aneurisma), Trauma, Penumpukan protein di dinding pembuluh darah, Stroke iskemik
- TIA diketahui sebagai stroke ringan dengan gejala mirip stroke namun bersifat sementara yang tidak menyebabkan kerusakan permanen. TIA disebabkan oleh penurunan suplai darah ke otak yang bersifat sementara.
Faktor Risiko
Adapun beberapa faktor yang bisa menyebabkan stroke seperti risiko gaya hidup dan risiko medis;
- Risiko gaya hidup seperti kelebihan berat badan atau obesitas, kurang aktivitas fisik, dan minum alcohol.
- Risiko medis meliputi tekanan darah tinggi, perokok aktif ataupun pasif, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit kardiovaskuler, dan riwayat keluarga dengan stroke.
Faktor lain yang juga berkaitan dengan peningkatan risiko stroke adalah usi di atas 55 tahun, jenis kelamin laki-laki memiliki risiok stroke lebih tinggi dibanding wanita, serta penggunaan terapi hormon yang mengandung estrogen peningkat risiko stroke.
Pencegahan
Ternyata terdapat beberapa cara yang berguna untuk pencegahan stroke yang mana sama dengan metode pencegahan penyakit jantung, yakni;
- Kontrol tekanan darah tinggi (hipertensi) dengan cara membatasi konsumsi garam maksimal setengah sendok the, tingkatkan konsumsi lemak tidak jenuh, makan buah dan sayuran setiap hari, dan aktivitas fisik rutin minimal 30 menit setiap hari.
- Manajemen diabetes, seperti memantau kadar gula darah dan menjaga asupan makanan, melakukan aktivitas fisik, dan minum obat untuk menjaga kadar gula darah.
- Menjaga berat badan ideal, yakni dengan makan 1.500 – 2.000 sehari, makan makanan bergizi seimbang dengan buah dan sayuran, serta menghindari asupan kolesterol dan lemak jenuh.
- Berhenti merokok.
- Anak Pedangdut Imam S Arifin jadi Otak Pelaku Curanmor, Hasil Curian Diduga untuk Beli Narkoba
- Sering Kesemutan, Waspadai Lima Penyakit Ini
- Imam S Arifin Meninggal Dunia, Pedangdut Wanita Ramai Ucapkan Duka