Sembilan daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) disebut rawan longsor, khususnya saat terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Sumsel secara merata.
- BPJS Ketenagakerjaan Gandeng APDESI dan Pemprov Sumsel Perluas Perlindungan Pekerja Desa
- DPRD Sumsel Desak Perbaikan Distribusi Pupuk dan Infrastruktur Pertanian
- Target 100 Persen Desa dan Kelurahan Terapkan GSMP di 2025, Pemprov Sumsel Lakukan Pendataan Intensif
Baca Juga
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten, Nandang Pangaribowo mengatakan, curah hujan di 17 kabupaten/kota di Sumsel mengalami peningkatan sekitar 200-300 mm dan disertai angin kencang.
Sehingga ancaman longsor dapat terjadi pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing ataupun lereng. Adapun daerah rawan longsor yakni, Kabupaten Empatlawang, Lahat, Muaraenim, Musi Rawas (Mura), Mura Utara (Muratara), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, dan Kota Pagaralam.
“Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga menyebutkan terdapat sembilan daerah di Sumsel yang berpotensi mengalami tanah longsor jika intensitas hujan semakin tinggi,” ujar Nandang, Senin (19/10/2020).
Sementara itu, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Sumsel, Elbaroma mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
“Peringatan ini juga berkaitan dengan longsor yang terjadi di Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu beberapa waktu lalu yang nyaris menghanyutkan 11 rumah warga,” pungkasnya.
- BPJS Ketenagakerjaan Gandeng APDESI dan Pemprov Sumsel Perluas Perlindungan Pekerja Desa
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- DPRD Sumsel Desak Perbaikan Distribusi Pupuk dan Infrastruktur Pertanian