Waspada! Mencampur Angin Ban Nitrogen dengan Udara Biasa Dapat Meledak

Ilustrasi pengisian angin ban.
Ilustrasi pengisian angin ban.

Ditengah kemajuan teknologi dibidang otomotif saat ini, penggunaan angin nitrogen untuk kendaraan semakin diminati. Terlebih lokasi pengisiannya yang mudah ditemui.


Mengisi ban dengan angin nitrogen memiliki banyak kelebihan, mulai dari lebih ringan, daya cengkram bertambah, tidak mudah kempes, dan lain.lain. 

Namun, sampai saat sekarang ternyata masih banyak masyarakat yang bingung, bahkan tidak tahu sama sekali tentang boleh atau tidaknya mencampur angin nitrogen dengan angin biasa. 

Seperti dikutip dari Ridergalau.com, ternyata mencampur angin nitrogen dengan angin biasa pada ban tidak boleh diremehkan. Sebab dapat berakibat fatal. 

Lantas apa saja dampak negatif ketika melakukan hal tersebut, berikut ulasannya.

1. Menjadi TIdak Stabil

Mencampur angin nitrogen dan biasa ke dalam ban ternyata dapat membuat tekanan udara di dalamnya menjadi tidak stabil. Akibatnya, kondisi itu dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan berbahaya dari sisi standar keamanan berkendara. 

2. Mendadak Bertambah

Penggunaan ban dengan campuran angin nitrogen dan biasa ternyata tidak bisa digunakan secara leluasa. Sebab, apabila ban tersebut digunakan dalam cuaca panas dengan jarak tempuh yang jauh akan berakibat udara dalam ban mendadak bertambah. 

3. Dapat Meledak

Risiko terbutuk ketika mencampur angin nitrogen dan biasa ke dalam yakni dapat membuat ban meledak. Hal ini karena tekanan udara yang jauh lebih dari standar yang diperbolehkan. Terutama ketika dipacu dalam kecepatan tinggi maka risiko ban meledak juga ikut meningkat. 

Oleh sebab itu, apabila ingin mengganti dari ban biasa ke nitrogen ataupun sebaliknya, pastikan dahulu angin sebelumnya telah keluar. Setelah dirasa semua angin sudah habis, baru masukan angin baru dengan satu jenis saja, bisa nitrogen ataupun angin biasa.