Warisan Abadi Kgs Harun Rosidi Kamil, Membangun Fondasi Seni Rupa Sumsel

Dunia seni rupa Sumatera Selatan kehilangan sosok Kgs H Harun Rosidi Kamil/ist
Dunia seni rupa Sumatera Selatan kehilangan sosok Kgs H Harun Rosidi Kamil/ist

Dunia seni rupa Sumatera Selatan tak bisa dilepaskan dari nama Kgs H Harun Rosidi Kamil. Lebih dari sekadar seorang seniman, almarhum merupakan arsitek utama terbentuknya ekosistem seni rupa di Palembang dan sekitarnya. 


Kamis (10/4/2025), sosok yang akrab disapa Didik Kamil itu berpulang di usia senja, meninggalkan jejak dan warisan yang tak lekang oleh waktu. 

Almarhum mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang pada pukul 18.02 WIB, dan dimakamkan keesokan harinya di TPU sebelah kolam renang Garuda, Jalan Hangtuah. 

Sebagai pendiri Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Palembang, serta pengurus inti Dewan Kesenian Palembang (DKP) periode pertama (1999–2004), Harun Kamil telah meletakkan fondasi penting bagi perkembangan seni rupa di daerah ini. 

Dia bukan hanya berkarya, tapi juga membina dan memupuk semangat seniman muda dari berbagai generasi.

"Banyak pelukis muda belajar langsung di rumah beliau. Beliau membina tanpa pamrih. Kami pernah tampil bersama dalam kolaborasi puisi dan lukisan di Jambi tahun 2006 atau 2007. Pengaruh beliau sangat kuat dalam membentuk jiwa-jiwa kreatif," tutur budayawan Palembang, Vebri Al Lintani, mengenang koleganya.

Menurut Vebri, sosok Didik Kamil adalah salah satu dari segelintir perupa senior yang masih tersisa di Palembang. "Kini tinggal Dokter Gigi Yusuf Umar dan Kismada. Beliau sudah lebih dulu pergi meninggalkan kita," ujarnya.

Ketua Dewan Kesenian Palembang terpilih, M Nasir, menyebut almarhum sebagai teladan bagi generasi baru. "Beliau tak hanya aktif berkarya, tapi juga membangun ruang bagi seni rupa agar tumbuh dan berkembang. Kita sangat kehilangan figur seperti beliau," kata Nasir.

Julukan "Bapak Seni Rupa Sumatera Selatan" memang layak disematkan. Namun yang lebih penting dari itu, semangat dan dedikasinya telah tertanam dalam ingatan kolektif para seniman Palembang. Dan selama itu masih hidup, maka warisan Kgs Harun Rosidi Kamil akan terus menyala.