Warga Panik Tumpahan Minyak di Sungai Dua Berpotensi Memicu Kebakaran

Petugas  tengah melakukan pembersihan pada lokasi sungai yang dialiri minyak kondensat dan sisa minyak sekitaran bibir sungai/Foto: Eko Jurianto
Petugas tengah melakukan pembersihan pada lokasi sungai yang dialiri minyak kondensat dan sisa minyak sekitaran bibir sungai/Foto: Eko Jurianto

Pasca terbakarnya dua titik akibat ceceran minyak dari pipa milik negara yang dioperasikan oleh Medco E & P Indonesia (Medco E&P) di Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, warga setempat kini kembali dilanda kecemasan. 


Tumpahan minyak hitam yang mengalir di sepanjang aliran Sungai Dua mengkhawatirkan warga karena rawan menimbulkan kebakaran. Agus, salah seorang warga Talang Akar, mengungkapkan kekhawatirannya. 

Menurutnya, tumpahan minyak tersebut berada dekat dengan kawasan pemukiman dan dapat memicu kebakaran yang merambat ke daratan. "Api dan asap hitam mengarah ke rumah-rumah warga, dan ini membuat kami sangat khawatir. Minyak yang menumpuk itu dihalangi dengan oil boom yang berada di tengah-tengah pemukiman. Kami takut jika api terus berkobar, rumah warga bisa terbakar,” ujar Agus.

Oil Boom, alat yang digunakan untuk mengisolasi minyak agar tidak menyebar, dinilai tidak efektif karena posisinya yang justru berada di tengah kawasan pemukiman. Warga pun meminta agar Oil Boom segera dibuka, sehingga minyak yang menumpuk bisa dialirkan menjauh dari pemukiman.

"Warga sudah sangat cemas. Kami ingin minyak yang menumpuk itu dialirkan sejauh mungkin dari pemukiman. Setelah oil boom dibuka, aliran minyak diteruskan mengikuti sungai sejauh 12 kilometer dari lokasi kebocoran pipa," pungkasnya.