Warga Palembang Kocar-Kacir ke SPBU Usai Pemerintah Umumkan Kenaikan BBM Secara Mendadak

Antrean panjang di SPBU kota Palembang 30 menit menjelang kenaikan harga BBM subsidi oleh pemerintah, Sabtu (3/9). (Amarullah Diansyah/RmolSumsel.id)
Antrean panjang di SPBU kota Palembang 30 menit menjelang kenaikan harga BBM subsidi oleh pemerintah, Sabtu (3/9). (Amarullah Diansyah/RmolSumsel.id)

Pengumuman kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah pusat membuat warga di Palembang, Sumatera Selatan kocar-kacir menuju ke SPBU demi mendapatkan BBM murah.


Hal ini terlihat dengan antrean yang mengular terjadi di seluruh SPBU tepat 30 menit sebelum harga baru BBM diterapkan oleh pemerintah.

Bobi (36) salah satu warga Palembang langsung tancap gas menuju SPBU usai membaca berita media daring dari rumah. Waktu itu menunjukkan pukul 14.00WIB.

“Lihat 30 menit lagi saya langsung ikut antre ke SPBU depan. Tapi yang antre banyak sekali sampai ke luar SPBU,”kata Bobi.

Setelah hampir 15 menit mengantre, Bobi mendapatkan giliran untuk mengisi mobil yang dikendarainya.

Namun, angan-angan untuk mendapatkan Pertalite dengan harga murah Bobi ternyata gagal karena pihak SPBU menutup sementara akibat penyesuaian harga.

“Jadi tadi pas sudah di depan ternyat mbaknya bilang nggak bisa isi dulu, harus tunggu 1 jam karena penyesuaian harga,”ujarnya.

Dengan demikian, Bobi pun tak jadi mendapatkan pertalite murah. Ia pun terpaksa mengisi pertalite dengan harga baru yakni Rp 10.000.

“Ya mau gimana lagi, kalau nggak beli saya nggak bisa cari uang. Sehari-hari saya jadi taksi online,”katanya.

Tak hanya Bobi, Ikhsan pun harus gigit jari. Ia baru bisa mengantre 5 menit sebelum kenaikan harga baru BBM.

“Tadi lihat jam, lima menit lagi harga naik coba ikut antre ternyata nggak bisa. SPBUnya sudah tutup mau penyesuaian harga dulu,”ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dinaikan pemerintah dari harga semula yang berada di kisaran Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah," ujar Jokowi dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Dijelaskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, besaran kenaikan harga Pertalite, Solar subsidi, dan Pertamax.

"Hari ini tanggal 3 September 2022, pukul 13.30, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi, antara lain Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi 10 ribu per liter," ucap Arifin.

"Solar subsidi, dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter," sambungnya memaparkan.

Arifin memastikan, dengan pengumuman ini kenaikan harga BBM resmi berlaku dalam hitungan jam pada hari ini.

"Ini berlaku satu jam sejak diumumkannya penyesuaian harga ini. Jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB," tandasnya.