Mariono seorang lansia yang berumur 61 tahun menjadi korban hipnotis di kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.
- Warga Ogan Ilir Diduga Jadi Korban Hipnotis, Uang Belasan Juta yang Ada di ATM Dikuras Pelaku
- Pelaku Curas Hipnotis Ditangkap Tim Landak Musi Rawas, Modus Incar Korban Lansia Pakai Emas
- Pelaku Penipuan Berkeliaran, Pedagang Tradisional di Sekayu Resah
Baca Juga
Akibatnya, Mariono pun harus kehilangan uang Rp 1,5 juta setelah dompet yang ia bawa dibawa kabur oleh sejumlah pria saat sedang berada di pasar Dempo, kota Pagar Alam pada Rabu (29/5) kemarin.
Ozzy Nausiah menantu korban mengatakan, mertuanya itu semula berangkat dari rumah menggunakan ojek pangkalan untuk membeli keperluan berjualan soto di pasar Dempo.
Setibanya di lokasi kejadian, sejumlah pria turun dari mobil Toyota Avanza warna putih dan berpura-pura menanyakan alamat Rumah Sakit Umum Besemah.
Lantaran tidak curiga, Mariono pun diminta untuk masuk ke dalam mobil menggambarkan denah lokasi Rumah Sakit Besemah.
"Usai menggambarkan dena rumah sakit yang diminta, mertua saya diminta turun dari mobil. Dompet yang berisi uang Rp 1,5 juta hilang dibawa pelaku. Pelaku menggunakan mobil plat asal Jakarta,"kata Ozzy, Kamis (30/5).
Kapolsek Pagar Alam Utara IPTU Ramsi membenarkan korban hipnotis sudah membuat laporan polisi.Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan petunjuk serta keterangan saksi untuk mengidentifikasi dan memburu para pelakunya.
"Korban hipnotis di temani keluarga nya sudah membuat laporan dan tim patroli hunting sedang kelapangan mengumpulkan bukti. Kami imbau masyarakat Pagar Alam untuk waspada terhadap orang yang tidak dikenal, apalagi tindak-tanduknya mencurigakan misal memakai kendaraan tidak memakai plat nomor polisi dan jika memang curiga segera melapor ke nomor kontak polisi 001,"ujarnya.
- Asyik Nongkrong Berujung Petaka, Motor Tabrak Parit di Pagar Alam, Tiga Orang Jadi Korban
- Tanpa Sidak, Hari Pertama Kerja di Dinas Pariwisata Pagar Alam Diisi Halal Bihalal dan Makan Bersama
- Arus Balik Bawa Berkah, Penjualan Oleh-Oleh Khas Pagar Alam Melejit, Kopi Jadi Primadona