Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Palembang memberikan pelatihan kepada warga binaannya untuk bercocok tanam secara hidroponik. Hal itu guna membekali warga binaan ketika keluar dari lapas.
Seperti dijelaskan Kepala Lapas Perempuan, Ike Rahmawati bahwa sebanyak 20 warga binaan diberikan kemampuan bercocok tanam, mulai dari bayam, kangkung, sawi, dan sayur lainnya. Program ini juga bekerjasama dengan pihak ketiga yakni Green Corner Hidroponik Palembang.
"20 warga binaan tersebut diberi pelatihan khusus terlebih dahulu, mulai dari pembibitan, penyemaian, dan perawatan. Sehingga setelah keluar nanti, bisa menjadi bekal untuk awal membuka usaha," katanya, Senin (18/4).
Dirinya menuturkan, program tersebut telah dimulai sejak bulan Maret 2022 lalu yang mana setiap 14 hari sekali akan dipanen bersama. Kemudian hasil panen tersebut akan ditawarkan kepada petugas Lapas, keluarga pengunjung, bahkan kepada masyarakat umum.
Menyikapi hal itu, Ike menyebutkan tidak menutup kemungkinan Lapas akan bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk membantu pemasaran hasil hidroponik warga binaan tersebut.
"Hasil penjualan dibagi untuk warga binaan, dan juga diwujudkan dalam bentuk Penerimaan Negara," tandasnya.
Sementara itu, Pelatih penanaman hidroponik dari Green Corner Hidroponik Palembang, Adi menyebutkan bahwa warga binaan mudah memahami pelatihan terkait cara bercocok tanam tersebut. Sehingga membuat warga binaan tersebut cepat belajar dan mengerti.
"Sejauh ini tidak kesulitan mengajari mereka, malah mereka mengikuti pelatihan dengan semangat, dan senang, terlebih didampingi oleh petugas lapas," pungkasnya.
- 18 Warga Binaan Rutan Palembang Dapat Remisi Bebas di Hari Lebaran
- Siapkan Kemandirian Narapidana, Lapas Muara Enim Terima Bantuan Mesin Paving Blok
- Remisi Nataru Nihil untuk Warga Binaan Lapas Empat Lawang