Warga Binaan Lapas Muara Enim Diajarkan Teknik Bertanam Hidroponik

Tanaman hidroponik yang dikembangkan warga binaan Lapas Muara Enim. (noviansyah/rmolsumsel.id)
Tanaman hidroponik yang dikembangkan warga binaan Lapas Muara Enim. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muara Enim terus mengasah kemampuan warga binaannya. Kali ini, mereka diajarkan skill bertanam dengan teknik hidroponik. 


Kemampuan yang diajarkan dengan menanam cabai metode hidroponik menggunakan sistem Wick (Sumbu). 

Kalapas Muara Enim Herdianto menjelaskan sebelumnya para warga binaan telah berhasil menanam Pakcoy dan Selada dengan metode hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique). Cara kerja sistem tersebut yakni dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan campuran air dan nutrisi dangkal yang disirkulasikan secara terus menerus melalui media pipa. 

"Sementara, sistem Wick adalah sistem pasif, yang berarti tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu, biasanya sumbu menggunakan kain flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air," kata Herdianto.

Ia menambahkan kelebihan dengan menggunakan sistem ini adalah tanaman dapat mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus, biaya pembuatan yang murah,  mempermudah perawatan tanaman karena tidak perlu melakukan penyiraman dan tidak tergantung listrik.

"Dengan skill yang mereka dapatkan ini tentu diharapkan bisa bermanfaat dalam pengembangan pribadi mereka yang lebih mandiri serta dapat menjadi bekal bagi mereka pada saat bebas nanti yang dapat menjadi peluang usaha bagi mereka," imbuhnya

Herdianto juga menyampaikan apresiasi kepada Vabian Hidroponik Tanjung Enim yang telah bekerjasama dengan Lapas Muara Enim untuk menjadi bagian dari proses pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Lapas Muara Enim.