Walikota: Masih Dikaji, Nasib PSBB Palembang Diputuskan Besok

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melibatkan semua unsur lapisan masyarakat, dalam mempertimbangkan rencana untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Palembang.


Salah satu yang dilakukan Walikota Harnojoyo dan Gugus Tugas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Kota Palembang adalah, meminta rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

"Kita masih mempersiapkan, apakah diperpanjang atau tidak. Tadi dari IDI juga telah memberikan masukkan dan menyarankan PSBB di Palembang dilanjutkan," ungkapnya usau rapat di kediaman dinas Walikota, Senin (1/6/2020).

Harnojoyo mengungkapkan, PSBB tahap pertama di Kota Palembang akan berakhir besok. Dimana, dari IDI Palembang dan Sumsel, menyarankan atas keprihatinan para dokter dan upaya kita terus menekan kasus Covid-19, agar penerapan New Normal ditunda.

"PSBB kan bagian dari menuju New Normal. Kita akan lihat bagaimana upaya kita untuk betul-betul edukasi yang kita berikan dapat dipahami masyarkat secara cepat. Besok penentuaannya dan akan kita evaluasi lagi," jelasnya.

Harnojoyo mengaku, berdasarkan pertimbangan dari hasil paparan perilaku masyarakat selama PSBB dinyatakan sebanyak 30 persen masyarakat berada di rumah, 16 persen ada kegiatan kantornya, 15 penduduk pelayanan kesehatan, dan 5 persen masyarakat yang berada di pasar.

Selain itu, berdasarkan hasil kajian dari ilmu Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRI Dan Dinkes Palembang. Indikatornya, dari angka insinden penyakit sebelumnya, jumlah penduduk, angka transmisi 2,5 persen dan angka contact rate.

"Kajian terkait puncak tersebut dilakukan sejak awal April, sehingga kami memprediksi puncak penyebaran covid-19 ini akan terjadi di tanggal 8 Juni 2020 dan pada 20 Mei angka reproduksi efektif (RT) 1,29 sementara di 31 Mei terjadi penurunan penyebaran 0,92. Untuk puncak kasus corona prediksi tanggal 8 Juni yang akan datang," ulasnya.[ida]