Walikota London Sadiq Khan mengungkapkan kekhawatirannya dengan semakin meningkatnya angka kasus baru Covid-19 varian Omicron di Ibukota Inggris.
- Mengenal BN.1, Subvarian Baru Omicron yang Ditemukan di Indonesia
- Subvarian BA.4 dan BA.5 Menyebar, Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Australia Tembus Rekor
- Omicron Melandai, Thailand Laporkan 73 Kasus Baru Varian Covid-19 Deltacron
Baca Juga
Khan bahkan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa lagi menghindari pemberlakuan pembatasan demi menahan laju penyebaran virus yang bisa saja membawa Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) ke gerbang kehancuran.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Minggu (19/12), Khan berpendapat bahwa jika pihak berwenang tidak menerapkan pembatasan ketat secepatnya, ibu kota akan melihat lonjakan kasus positif yang lebih buruk.
"Layanan publik yang berpotensi seperti NHS di ambang kehancuran, bahkan runtuh," kata Khan, seperti dikutip dari RT.
Dalam wawancara itu, Khan mengatakan bahwa di ibu kota Inggris saja, hampir 30.000 kasus baru Covid telah dicatat selama 24 jam terakhir.
Komentar Khan datang kurang dari 24 jam setelah ia menyatakan bahwa London berada di tengah 'bencana besar' akibat semakin meningkatnya kasus-kasus baru Omicron yang menyebar dengan cepat dan telah menjadi varian utama di Inggris dan Skotlandia, menggantikan Delta.
Khan mengatakan 1.534 orang saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid di ibu kota - naik hampir 30 persen dibandingkan minggu lalu.
Ketika mengumumkan keputusan pada hari Sabtu, Khan menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit belum divaksin.
Untuk itu dia mendesak warga London, terutama beberapa kelompok minoritas agar mau segera divaksinasi dan menerima dosis booster.
"Di beberapa kantong London ada warga London berkulit hitam, ada warga London Muslim, ada warga London Yahudi, ada warga London Eropa Timur, yang masih belum ada vaksinnya," ujarnya.
Sejauh ini, 2,7 juta warga London telah menerima booster, menurut angka pemerintah.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada