Penyakit jantung masih menjadi penyakit nomor satu penyumbang kematian terbesar di Indonesia. Karena itu, pertolongan pertama sangatlah penting untuk mencegah terjadinya kematian akibat penyakit tersebut.
- Jaga Kesehatan Mata dengan Lakukan Hal Ini
- Update Covid-19 di Palembang, Dinkes Catat Satu Kasus Meninggal Dunia
- CMO Halodoc Fokus Ajak Masyarakat Jadikan Kesehatan Bagian Gaya Hidup
Baca Juga
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Edrian untuk menghentikan kematian akibat serangan jantung, maka harus adanya Bantuan Hidup Dasar (BHD). Menurutnya, ini merupakan pertolongan pertama untuk menangani orang yang mendadak pingsan atau tidak sadarkan diri khususnya bagi penderita penyakit jantung.
“Terkadang, ketika menemukan orang pingsan atau tidak sadarkan diri di tempat umum jarang sekali melakukan metode BHD. Padahal BHD ini adalah penolong pertama,” tutur dr Rumah Sakit Siti Khadijah ini dalam Webinar BHD, Sabtu (16/10)
Bahkan, dia mengaku belum pernah melihat langsung orang yang melakukan BHD ini saat ada yang pingsan. Menurutnya, banyak sekali orang salah kaprah terhadap penanganan pertama dalam menghadapi orang yang pingsan. Karena itu, hal ini seharusnya diubah sehingga semua masyarakat dapat tahu metode BHD dan dapat membantu agar pasien dapat sadar.
"Langkah HD sendiri adalah memeriksa kondisi pernapasan, kemudian mencari bala bantuan, ketika hendak menunggu bala bantuan kita bisa lakukan pijat jantung dan memberikan nafas buatan," jelasnya.
BHD ini diperuntukkan untuk siapapun sebagai bekal untuk pertolongan pertama. Karena, jika salah dalam penanganan maka akan berakibat kepada kematian. Kalaupun, selamat maka pasien atau orang tersebut akan kehilangan bagian tubuh mereka. "Jadi BHD ini bisa untuk siapapun tanpa memandang usia. Minimal anak SMA. Sebab, badannya lebih bisa membantu proses BHD,” pungkasnya.
- Diet Super Ketat Bisa Bahaya Bagi Tubuh, Berikut Tips Aman Turunkan Berat Badan
- Ini Cara Mudah Merawat Kesehatan Rambut
- Satu Warga Palembang Suspek Cacar Monyet