Waduh, Provinsi Ini Terancam Bangkrut Karena Defisit Anggaran Sampai Rp1,5 Triliun

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (ist/rmolsumsel.id)
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (ist/rmolsumsel.id)

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Bahruddin, melontarkan pernyataan keras terkait situasi keuangan provinsi tersebut. 


Bahtiar menyindir mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang dianggap meninggalkan banyak beban utang yang menghantui kepemimpinan saat ini.

Menurut Dirjen Polpum Kemendagri itu, Sulawesi Selatan telah mencapai titik terendah dengan defisit anggaran yang mencapai angka fantastis, yaitu Rp1,5 triliun. Situasi ini telah menyebabkan Bahtiar menghadapi tantangan yang luar biasa sebagai Penjabat Gubernur Sulsel.

"Ada Rp1,5 triliun defisit anggaran, daerah ini bangkrut. Jadi, ibarat kapal, saya nahkoda dan ini kapal mau tenggelam," ujarnya dengan tegas pada rapat paripurna di DPRD Sulsel.

Bahtiar menjelaskan bahwa defisit anggaran ini disebabkan oleh pengurangan kegiatan di Pemprov Sulsel yang seharusnya ada dalam anggaran perubahan 2023. Bahkan, beberapa kegiatan telah ditahan hingga Desember mendatang.

"Kegiatan kita rancang di APBD perubahan 2023, kita puasa sampai Desember. Angka Rp10,3 triliun itu angka fiktif, uangnya tidak ada. Ini yang saya sampaikan ke Kementerian Dalam Negeri," tambahnya.

Bahtiar juga berbicara tentang upaya pemerintah daerah untuk menjaga iklim investasi dan mendorong pertumbuhan bisnis domestik. Dia menyatakan proyeksi Pendapatan Daerah pada tahun 2024 sebesar Rp10,466 triliun, meningkat sebesar 3,29% dibandingkan dengan target pendapatan tahun 2023.

"Jika dibandingkan dengan target pendapatan Tahun 2023 sebesar Rp10,133 Triliun, yang terdiri dari Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp6,13 Triliun lebih atau meningkat sebesar Rp335,78 Miliar lebih, Target Pendapatan Transfer sebesar Rp4,32 Triliun lebih atau menurun," jelas Bahtiar.