Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah ditemukan di Kota Palembang. Hal ini berdampak buruk bagi para pedagang daging sapi di Kota Palembang. Salah satunya di Pasar KM5 atau Palimo, dan di Pasar Perumnas Sako, Palembang.
- OKI Siaga PMK Jelang Idul Adha
- Meski Pencegahan Telah Dilakukan, Wabah PMK Mulai Merebak di Banyuasin
- Usai Diperiksa, Tempat Penjualan Hewan Kurban di Muba Diberi SKKH
Baca Juga
"Sejak beredarnya kabar tersebut, pembeli jadi sangat sedikit sekali. Padahal, stok daging sapi ini tidak sedikit," kata Pedagang Daging Sapi di Pasar KM5 Palembang, Madon saat ditemui, Rabu (1/6).
Biasanya, sebelum ditemukannya kasus tersebut, dia mampu menjual daging hingga 20 kilogram lebih per hari. Namun, saat ini hanya mampu 15 kilogram daging sapi. “Jangankan seperti dahulu yang bisa sampai 20 lebih, 15 kilogram saja agak susah mau menghabiskannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Pedagang Pasar Perumnas Sako, Yan juga mengaku saat ini pembeli daging sapi sangat sepi. Bahkan, dirinya terpaksa menurunkan harga guna menarik pembeli.
“Mau tidak mau coba kita turunkan harganya dari Rp150 ribu ke Rp140 ribu per kilo nya, namun masih sama, sepi juga,” ungkap Yan.
Dirinya mengatakan saat ini mayoritas pembeli hanya pegiat usaha seperti pedagang bakso, rumah makan, dan usaha lainnya. Yang mana rata-rata hanya membeli 1-5 kilogram saja.
“Untuk pembeli rumahan seperti ibu rumah tangga hampir tidak ada yang beli,” pungkasnya.
- Jelang Ramadan, Daging Sapi di Pasar Inpres Muara Enim Diserbu Pembeli
- Peternak Menjerit, Pemerintah Harus Ambil Langkah Terintegrasi Kendalikan PMK
- PMK Tak Kunjung Reda, Pasar Hewan di Rembang Terancam Ditutup