Vanili Kering Asal Sumsel Tembus Pasar Ekspor Prancis

Vanili Kering. (ist/rmolsumsel.id)
Vanili Kering. (ist/rmolsumsel.id)

Sebanyak 10 kilogram vanili kering asal Sumatera Selatan (Sumsel) untuk pertama kalinya diekspor ke Prancis. Pengiriman "emas hijau" ini dilakukan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.


Kepala Karantina Sumsel, Kostan Manalu, mengatakan bahwa vanili merupakan komoditas unggulan Sumsel yang memiliki potensi besar untuk diekspor. "Kami berkomitmen mendukung komoditas Sumsel untuk ekspor, sesuai arahan Kepala Barantin (Sahat Panggabean)," ujar Kostan dalam siaran pers, Minggu (7/7).

Kostan menjelaskan bahwa Barantin memiliki peran sebagai 'economic tools' untuk memfasilitasi perdagangan, khususnya komoditas pertanian dan perikanan. Barantin memastikan keberterimaan komoditas asal Indonesia di negara tujuan dengan memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan.

"Vanili telah melalui proses karantina dan dinyatakan sehat, sehingga petugas Karantina menerbitkan 'Phytosanitary Certificate' sebagai jaminan kesehatan komoditas yang akan diekspor," kata Kostan.

Selain vanili kering, Karantina Sumsel juga memfasilitasi ekspor berbagai bubuk rempah lainnya, yaitu bubuk vanili, bubuk bunga pala, bubuk cengkeh, bubuk pala, bubuk jahe, dan bubuk kunyit.

Kostan berharap ekspor ini dapat mendorong perekonomian daerah dan menyejahterakan petani. "Karantina juga mendukung keberlanjutan ekspor komoditas unggulan," pungkasnya.