Usai Sebut Kontrol Sosial Tak Hasilkan Duit, Rizali Bandingkan Kehidupan Aktivis Muara Enim dengan Jakarta

Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali. (noviansyah/rmolsumsel.id)
Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Pasca mendapat reaksi dari sejumlah aktivis atas komentarnya yang dinilai menyinggung di sebuah grup sosial media, Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali angkat bicara. 


Pria yang menjabat Kepala Dinas Perdagangan Sumsel itu menyebut komentarnya itu sebagai bentuk perhatiannya terhadap kalangan penggiat sosial di Muara Enim. 

Dia membandingkan kalangan aktivis yang bernaung di organisasi besar di Jakarta seperti ICW, WALHI, Kontras dan LBH serta Masyarakat Anti Korupsi (MAKI). 

Aktivis yang tergabung dalam organisasi itu memiliki pendanaan tersendiri. Bahkan beberapa telah memiliki kantor yang cukup besar. Ia menyoroti bahwa di Muara Enim, para pegiat sosial tidak memiliki dukungan yang sama, sehingga mempertanyakan bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari.

"Saya polos saja melihat itu. Saya merasa penting untuk mencari pekerjaan lain selain pegiat sosial, baik di Palembang maupun di Muara Enim. Apakah cukup seperti itu saja? Kan tidak?" ujar Rizali usai kegiatan Penyerahan Keputusan Bupati Muara Enim tentang perpanjangan masa jabatan kepala desa, di Balai Agung Serasan Sekundang, Rabu (26/6)

Dia bahkan berencana mendorong para penggiat sosial di Muara Enim terhubung dengan organisasi yang relevan seperti Walhi untuk lingkungan hidup, ICW untuk anti korupsi, dan Woman Crisis Center (WCC) yang dipimpin Yeni Roslaini di Palembang untuk isu KDRT yang sudah hampir 25 tahun berdiri. Sehingga 

"Saya tidak ada niat lainnya. Maksud saya agar masalah yang disampaikan mereka tidak selesai hanya dengan begitu-begitu saja," ungkapnya. 

Terkait aksi demo yang akan digelar gabungan Aktivis penggiat sosial di Muara Enim, Rizali menyebut jika hal itu sepenuhnya hak mereka untuk menyuarakan pendapat dan tidak ada upaya untuk menghalangi. 

"Kalimat saya tidak ada yang jelek, coba dibaca ulang, saya hanya memikirkan kehidupan mereka, tidak ada maksud lain. Kalau mau dipolitisir ya jabatan saya memang jabatan politis," ucapnya. 

Rizali juga menyebut dirinya sebagai pribadi yang apa adanya dalam mengutarakan pendapat. Seperti saat sambutan dalam kegiatan Kades yang dipimpinnya, banyak humor-humor yang disampaikan. 

"Kalau mudah tersinggung, ya banyak sekali Kades yang mau protes. Tapi intinya itu sifatnya humor," tandasnya.