Sebanyak 150 tenaga kesehatan (nakes) RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes swab massal sejak, Selasa (8/2) lalu. Kasus tersebut diketahui mengalami peningkatan dari kasus enam hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 50 nakes terpapar Covid-19.
- KPU Sumsel Tunjuk RSMH Palembang Untuk Periksa Kesehatan Bacakada di Sumsel
- Sebut Antrian Operasi di RSMH Antre hingga 6 Bulan, DPRD Sumsel: Sudah Keburu Meninggal Duluan
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel
Baca Juga
Direktur Utama RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Bambang Eko Sunaryanto mengatakan hasil tersebut diperoleh setelah 1.300 pegawai dan nakes mengikuti tes usap.
"Kebanyakan yang dinyatakan positif adalah yang tanpa gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Selanjutnya mereka akan diinstruksikan untuk menjalani isoman hingga 10 hari kedepan," katanya, Rabu (16/2).
Dengan adanya penularan pada kluster nakes ini, pihak RSUP Mohammad Hoesin kemudian akan terus melakukan pembatasan kunjungan guna mengurangi resiko penularan.
"Sementara menjalani isoman, tugas mereka akan digantikan oleh para sukarelawan sampai mereka dinyatakan negatif kembali," terangnya.
Meskipun kini tenaga kesehatan di RSUP Mohammad Hoesin Palembang banyak yang terpapar, Bambang tetap memastikan bahwa pelayanan rumah sakit tidak akan terganggu, mengingat jumlahnya hanya sebesar lima persen dari total pegawai yang dites.
"Untuk variannya belum bisa dipastikan," sambungnya.
Selain pegawai dan nakes, disampaikan dia pula bahwa dua minggu terakhir jumlah kasus covid-19 di RSMH mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana pada bulan sebelumnya, hanya terdapat 10 pasien yang dirawat, sedangkan saat ini sudah terhitung sebanyak 75 orang yang dirawat.
"Saat ini, dari 88 tempat tidur khusus pasien covid-19 yang tersedia di RSMH, sudah terisi 75 tempat tidur. Mereka yang dirawat adalah pasien yang mengalami gejala sedang hingga kritis," ungkapnya.
Dikabarkan pula, dalam rentang waktu dua minggu, sudah ada dua pasien yang meninggal di RSMH. “Namun orang yang meninggal itu memiliki penyakit penyerta yakni jantung dan kanker,” jelas Bambang.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus seperti varian Delta, Bambang memastikan RSMH akan terus memberikan pelayanan terbaik dengan menambah jumlah tempat tidur.
"Pada gelombang kedua covid-19 varian delta, kami menyediakan hingga 325 tempat tidur untuk pasien covid-19," kata Bambang.
Dengan adanya kasus di lingkungan nakes dan terus mengalami peningkatan, RSMH akan membatasi aktivitas di dalam rumah sakit yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Dengan memperketat administrasi yang akan menjalani rawat inap dengan melakukan pendaftaran pada tiga hari sebelum kedatangan. Selain itu, untuk penjaga pasien juga dibatasi hanya satu orang. Mereka yang mendapingi pasien pun harus dipastikannon reactive atau negatif covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
"Peraturan ini tidak berlaku bagi pasien unit gawat darurat dan Graha eksekutif," pungkasnya.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada