Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan sejumlah organisasi lainnya akan mengepung Kantor Kementerian Agama (Kemenag) pada siang ini, Jumat (4/3).
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 29 Maret, Potensi Perbedaan Hari Raya Idulfitri dengan Muhammadiyah
- Kemenag Harus Cari Solusi untuk Jemaah Haji Lansia yang Dilarang Berangkat pada 2025
- Masa Jabatan Masih Panjang, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah Dirotasi ke Kemenag
Baca Juga
Aksi ini merupakan buntut dari pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang seolah membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin mengatakan bahwa PA 212, GNPF-Ulama, dan berbagai organisasi Islam lainnya akan menggelar Aksi Bela Islam di Kantor Kemenag usai Shalat Jumat,
"Aksi ba'da (Shalat) Jumat," ujar Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat pagi (4/3).
Dalam aksinya nanti, PA 212 dan GNPF-Ulama akan menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, menuntut agar Yaqut Cholil mundur dari jabatan Menag.
Kedua, meminta aparat kepolisian memproses dan memenjarakan para penoda agama. Sementara tuntutan terakhir adalah meminta Menag Yaitu dan penista agama lainnya meminta maaf kepada umat Islam.
Dalam aksi siang nanti, sejumlah tokoh-tokoh Islam akan hadir. Seperti, Ketua Umum (Ketum) PA 212 Ustaz Slamet Ma'arif, maupun Ketum GNPF-Ulama Yusuf Martak.
Namun demikian, Novel mengaku tidak bisa menyampaikan berapa banyak estimasi massa yang akan hadir pada aksi nanti.
"Untuk estimasi saya belum bisa pastikan karena masih pandemi," pungkas Novel.
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 29 Maret, Potensi Perbedaan Hari Raya Idulfitri dengan Muhammadiyah
- Kemenag Harus Cari Solusi untuk Jemaah Haji Lansia yang Dilarang Berangkat pada 2025
- Masa Jabatan Masih Panjang, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah Dirotasi ke Kemenag