Setelah dilantik pada Jumat (20/5), Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta berkomitmen untuk memperat hubungan bilateral dengan China.
- Piala AFF U23: Peluang Timnas Lolos Tipis
- Timnas Indonesia Pastikan Lolos Semifinal SEA Games
- Maksimalkan Rotasi Pemain,Timnas Jangan Remehkan Timor Leste
Baca Juga
Pelantikan Ramos-Horta disambut oleh ribuan orang yang memadati Dili. Bahkan sejak malam sebelum upacara pelantikan, kembang api dan tembakan meriam mewarnai langit ibukota.
Dalam pidatonya, peraih Nobel Perdamaian itu mengatakan akan membangun kembali persatuan nasional setelah Timor Leste dilanda kebuntuan politik berkepanjangan di parlemen.
Di samping itu, pria 72 tahun yang sebelumnya pernah menjabat sebagai presiden dan perdana menteri Timor Leste itu juga mengatakan agenda utama pemerintahannya adalah memperkuat hubungan dengan Indonesia, Australia, dan kawasan, ditambah China.
"Ini adalah niat kami untuk memperluas kerjasama bilateral dengan China," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
"Terutama di bidang pertanian organik yang berkelanjutan, industri kecil, perdagangan, teknologi baru, energi terbarukan, konektivitas, digitalisasi, kecerdasan buatan dan infrastruktur perkotaan dan pedesaan," tambah dia.
Kendati begitu, Ramos-Horta juga mengatakan akan terus membina hubungan khusus dengan Amerika Serikat (AS), dan mengadvokasi aksesi Timor Leste sebagai anggota ASEAN.
Ramos-Horta meraih kemenangan dalam putaran kedua pada bulan lalu. Ia didukung oleh partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) yang digawangi mantan presiden dan perdana menteri Xanana Gusmao.
- China Integrasikan AI dalam Kurikulum Pendidikan Nasional
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen
- Harga Emas Spot Tergelincir karena Investor Beralih ke Dolar AS sebagai Aset Safe Haven