Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatra Selatan (Sumsel) mengakui, saat ini pihaknya tak dapat membeli gabah petani di Sumsel, karena harga di tingkat petani lebih tinggi dibandingkan harga yang dipatok pemerintah.
- Jadi Komisaris PLN, Andi Arief Diberhentikan dari Bappilu Demokrat
- Andi Arief Bocorkan yang Bisa Pisahkan Koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS
- Ungkap Satu Cara Puan Maharani Menangkan Pilpres, Andi Arief: Tangkapin Calon Potensial
Baca Juga
Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Perum Bulog Divre Sumsel, Tri Novianti mengatakan, kondisi tersebut terjadi pada panen padi di Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, yang merupakan sentra beras di Provinsi Sumsel.
“Kami tidak ada realisasi pembelian gabah karena harga yang ditawarkan petani lebih tinggi dari harga yang dibeli Bulog,” katanya, Kamis (3/9/2020).
Lebih lanjut, Tri menjelaskan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Belitang, per akhir Agustus lalu senilai Rp4.800 per kilogram (kg) di tingkat petani, sementara di penggilingan senilai Rp5.000 per kg.
Adapun harga yang mampu disodorkan Bulog merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 4/2020, yakni senilai Rp4.200 per kg, di tingkat petani. Sementara itu, untuk di penggilingan, Harga Pokok Pemerintah (HPP) hanya senilai Rp4.250 per kg.
“Kondisi serupa juga berlaku untuk Gabah Kering Giling (GKG), kami hanya dapat membeli seharga Rp 5.400 di pintu Gudang Bulog, sementara GKG di lapangan saat ini Rp6.000 per kg,” ujarnya.
Meski demikian menurut Novi, pihaknya telah merealisasikan pengadaan beras dan gabah sebesar 65 persen dari target yang ditetapkan hingga akhir 2020. “Kami ditarget menyerap 84.500 ton setara beras di mana realisasinya per 31 Agustus 2020 sebanyak 54.812 ton,” katanya.
Untuk stok gabah di gudang, Bulog memiliki simpanan 5.835 ton GKG di Kabupaten Banyuasin, sementara di Belitang sebanyak 11.672 ton.
“Apabila diperlukan, kami akan menggiling gabah-gabah tersebut menjadi beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara itu untuk stok beras di gudang Bulog tercatat sebanyak 31.447 ton. Kita pun menilai cadangan itu cukup untuk kebutuhan di Sumsel selama 4 - 5 bulan mendatang,” pungkasnya.
- Jadi Komisaris PLN, Andi Arief Diberhentikan dari Bappilu Demokrat
- Andi Arief Bocorkan yang Bisa Pisahkan Koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS
- Ungkap Satu Cara Puan Maharani Menangkan Pilpres, Andi Arief: Tangkapin Calon Potensial