Unik, Cafe Pramuka di Bukit Siguntang Bisa Bayar Kopi Pakai Lagu Kebangsaan

Grand Opening Cafe Pramuka Peduli Pariwisata di Bukit Seguntang Palembang., Senin (21/6) malam. (ist/rmolsumsel.id)
Grand Opening Cafe Pramuka Peduli Pariwisata di Bukit Seguntang Palembang., Senin (21/6) malam. (ist/rmolsumsel.id)

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berupaya mengubah kesan Bukit Siguntang menjadi lebih menarik dan bermanfaat. Salah satunya dengan membuka Cafe Pramuka Peduli Pariwisata yang diresmikan, Senin (21/6) malam.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal Sarkomi mengakui, Bukit Seguntang dikenal dengan kawasan yang angker dan hanya orang yang bernyali yang mau datang. Mengingat, Bukit Seguntang merupakan salah satu situs masa Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

“Kami mencoba untuk mengembangkan Bukit Seguntang ini bukan lagi sebagai tempat yang angker. Tapi berupaya agar pengembangan itu tidak merusak situs sejarahnya,” kata Aufa saat Grand Opening, Senin (21/6).

Melihat alamnya cocok untuk kegiatan kepramukaan, lanjutnya, maka ia berdiskusi dengan sejumlah pihak untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat menampung aspirasi dan memberikan kesempatan kepada adik-adik Pramuka berkegiatan.

“Ada ruangan yang tidak terpakai tadinya, saya izinkan kak Agus dan kawan-kawan  untuk merenovasinya menjadi Sanggar Pramuka Saka Pariwisata,” katanya.

Menurutnya, mereka sangat kreatif menciptakan lingkungan ini menjadi tempat yang menarik untuk kumpul dan beraktivitas, berdampingan dengan Skala Cafe yang sudah lebih dulu hadir.

Uniknya, di Cafe Pramuka Peduli Pariwisata ini, siapa yang akan ngopi di sini bisa membayar hanya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, atau membaca Surah Al Kahfi dan Ad Dhuha, menjawab Kuis Pramuka, atau sekedar mengambil sampah plastik. 

Wakil Ketua DPRD Sumsel, HM Giri Ramandha N Kiemas mengapresiasi gagasan pengembangan Bukit Siguntang. Dia berharap, tempat pariwisata ini tidak lagi sepi, dan semakin banyak masyarakat yang mau datang, tak terkecuali di malam hari.

Sementara itu, Agus Sulaiman selaku owner Cafe Pramuka Peduli Pariwisata Bukit Seguntang Palembang mengatakan, alasan nama Ngopi plus-plus, Ngopi plus-plus direkatkan di cafenya tersebut tidak lain adalah singkatan. “Ngopi itu artinya ngobrol pintar, plus pertamanya itu lebih pintar, plus keduanya makin pintar,” jelansnya.

Dia menyampaikan syukur diberi kesempatan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel untuk membuat Bukit Siguntang lebih menarik, yang tadinya terbengkalai.