Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Prof Nyayu Khodijah mendorong pada dosen, mahasiswa, serta alumni untuk mempertahankan eksistensi peradaban Islam Melayu dengan menggalakkan riset yang lebih banyak.
- UT Palembang Makin Diminati, Jumlah Mahasiswa Baru Melonjak
- Tuntut UKT Turun 50%, Mahasiswa Universitas PGRI Dipukuli
- Ingin Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri, Begini Syarat dan Cara Daftar UTBK-SBMPTN 2022
Baca Juga
“Kita mestinya meneruskan dan mengembangkan tradisi ilmiah yang telah diwariskan oleh pendahulu, khususnya berkaitan dengan kajian-kajian keislaman corak melayu melalui kegiatan membaca dan menulis kitab, menulis buku, mendirikan pusat kajian dan pusat belajar,” ujar Nyayu dalam sambutan prosesi wisuda 863 mahasiwa UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (26/6).
Ia mengatakan, riset-riset yang bertalian dengan keislaman dan kebudayaan melayu ini sangat penting untuk mengkaji lebih dalam terkait jejak sejarahnya. Sebab, sejarah penyebaran dan perkembangan Islam Melayu dinilai masih terpendam dan terputus.
“Misalnya meneliti lebih jauh pengaruh peradaban Islam melayu. Bisa juga bagaimana peran tokoh-tokoh Sumatera Selatan di masa silam terhadap masyarakat Islam Melayu atau bahkan di kancah nasional. Seperti jejak sejarah Almarhum Raden Fatah di Pulau Jawa dan Alm. Sultan Mahmud Badaruddin II di Ternate,” kata Nyayu.
Kegiatan ini menurutnya akan sangat efektif untuk merawat eksistensi peradaban Islam Melayu melalui tradisi riset. Lalu, menerbitkannya melalui media cetak, bahkan artikel jurnal dan buku.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang menulis skripsi, tesis, bahkan disertasi, serta oleh para dosen yang menulis artikel jurnal,” terangnya.
Menurutnya, penting juga untuk menampilkan sikap keagamaan yang penuh dengan keindahan, keharmonisan, dan penuh kedamaian.
“Dalam hal ini, khususnya para alumni yang hari ini diwisuda, saya berharap menjadi model di tengah masyarakat dengan senantiasa menunjukkan sikap terbuka dan akomodatif dengan keragaman budaya lokal, khususnya budaya Islam Melayu,” imbuh dia.
“Ini juga sejalan dengan gagasan “Pribumisasi Islam atau Islam Pribumi” yang diusung oleh Almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni bagaimana mengadaptasikan nilai-nilai universal Islam dengan nilai-nilai kebudayaan lokal yang tumbuh dalam masyarakat setempat,” tambahnya.
- Bahas Peningkatan Kualitas Pendidikan, Universitas Terbuka Palembang Bekali Alumni dengan Seminar Akademik
- Ikan Toman Terancam Punah, Unsri Luncurkan Budidaya di Pedamaran
- Jelang Diksar, Mapala UIN Raden Fatah Upayahkan Tak Ada Kecelakaan di Gunung