Meski sudah sering turun dalam berbagai event lari nasional, namun Menteri Parisiwata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno tetap merasa gugup sebelum mengikuti ajang Pocari Sweat Run 2021, Minggu (24/10).
- 34 Pemain Ikuti Seleksi Timnas U16 Tahap Kedua
- Black Steel Papua Juara AFF Futsal
- Menteri hingga Band Kotak Sambut Kedatangan Timnas U-22 di Bundaran HI
Baca Juga
“Menjadi salah satu pelari, semalam saya juga merasakan gugup terbangun karena excited banget untuk ikut acara ini. Saya harap kegiatan ini bisa terus berkontribusi dan membangkitkan kembali event-event di Tanah Air,” kata Sandiaga sesaat sebelum start.
Pocari Sweat Run 2021 menjadi event olahraga dengan konsep hybrid (offline dan online) terbesar pertama di Indonesia yang digelar di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Event kali ini diikuti lebih dari 100 ribu pelari.
Sandiaga mengaku bangga bisa ambil bagian menjadi pelari dalam ajang tersebut dengan berlari sejauh 10 kilometer. Menurutnya, momentum yang di dalamnya mencakup event olahraga menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan besar di tengah pandemi ini. Maka kebangkitannya harus dengan mengimplementasikan 3 aspek, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Saya ucapkan selamat, karena di tengah pandemi kita bisa menyelenggarakan acara atau event dengan adaptasi protokol kesehatan. Jadi saya yakin ini adalah suatu konsep hybrid terbesar pertama di Indonesia di tengah pandemi. Saya ingin titip, karena ini yang pertama jadi we need to make it right, we need to make it perfect, dengan konsep CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability),” tuturnya.
Untuk kegiatan offline, Pocari Sweat Run 2021 diikuti pelari dengan jumlah yang terbatas, sudah divaksin Covid-19 dosis kedua, dan terverifikasi aplikasi PeduliLindungi.
Seluruh pelari juga wajib melampirkan hasil PCR dan mengikuti tes swab antigen di lokasi sebelum memasuki area untuk memastikan seluruh peserta dalam keadaan sehat. Penggunaan masker di area lomba juga diwajibkan, kecuali saat berlari.
Sebagai bentuk antisipasi terjadinya kerumunan, tindakan pencegahan dilakukan dengan penggunaan dua lokasi kegiatan offline yaitu Gedung Sate (kategori lari jarak 10 kilometer) dan Kota Baru Parahyangan (kategori lari half marathon dan marathon).
Start lari dilakukan secara gelombang dengan maksimal 50 orang di setiap gelombangnya. Setiap gelombang diberi jeda 3 menit. Setelah selesai berlari, tidak ada acara hiburan secara offline dan pelari diwajibkan untuk langsung meninggalkan lokasi.
- Sandiaga Uno Sebut Festival Sriwijaya Jadi Salah Satu yang Terbaik di Indonesia
- Sandiaga Uno Usulkan Layanan Bebas Visa Masuk Bagi 20 Negara
- Jadi Ketua Bappilu PPP, Sandiaga: Insya Allah Saya Emban Tugas Ini