Reshuffle Kabinet Indonesia Maju hingga saat ini belum kunjung terlaksana. Padahal, sejumlah kalangan masyarakat sudah mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti menterinya yang tidak memiliki kinerja maksimal.
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK
- Setop Anggaran IKN, Prabowo Tunjukkan Taji ke Jokowi
- Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029 Usai MK Hapus Presidential Threshold
Baca Juga
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai ada sikap paradoks yang ditunjukkan Presiden Jokowi, sehingga sulit untuk mengganti menterinya yang melakukan kampanye terselubung.
"Selain mengizinkan menterinya rangkap jabatan ketua umum partai, jangan lupa tahun lalu, salah satu pimpinan Partai Gerindra sudah minta izin untuk maju sebagai calon Presiden," kata Ujang Komarudin kepada wartawan, Kamis (19/5).
"Jadi memang Jokowi membiarkan dan memberikan izin menterinya menjadi capres," tegasnya.
Ia mengaku sudah meminta Jokowi agar memecat menteri yang melakukan kampanye atau melakukan kerja-kerja di luar tugas sebagai pembantu presiden, hingga akhirnya dibully oleh buzzer empat calon presiden dari menteri tersebut.
"Tapi demi kepentingan bangsa, meski saya dibully sama buzzer empat capres tetap harus saya lakukan. Sekarang ini, apa yang kita ucapkan, sering kali berbeda dengan tindakan. Kita sudah membiasakan kemunafikan,” demikian Ujang.
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK
- Setop Anggaran IKN, Prabowo Tunjukkan Taji ke Jokowi
- Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029 Usai MK Hapus Presidential Threshold