Bakal Calon Gubernur (Balongub) Sumatera Selatan, Heri Amalindo, hampir dipastikan akan berpasangan dengan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Popo Ali Martopo, untuk maju dalam Pilkada Sumsel pada November 2024 mendatang.
- Batal Maju di Pilgub Sumsel, Herman Deru Datang ke Rumah Heri Amalindo
- Heri Amalindo Bertemu Mawardi, Koalisi Matahati Semakin Kuat Jelang Pilgub Sumsel
- Pasca Heri Amalindo Umumkan Mundur dari Pilgub, PKB Sumsel Siap Alihkan Dukungan
Baca Juga
Kedua tokoh ini menunjukkan komitmen kuat untuk berpasangan, asalkan memenuhi syarat dukungan partai politik untuk mendaftar sebagai peserta Pilkada di KPU.
Firdaus Hasbullah, juru bicara Heri Amalindo, menyatakan bahwa saat ini tim mereka terus melakukan penjajakan koalisi dengan seluruh partai politik di Sumsel, baik yang memiliki kursi maupun yang tidak memiliki kursi di DPRD Sumsel.
“Pastinya semua partai sudah bersilaturahmi, dan kami optimis dukungan ataupun restu partai politik yang ada nantinya akan memenuhi syarat minimal. Heri dan Popo siap bergandengan,” kata Firdaus pada Rabu (5/6).
Firdaus, yang juga Ketua Tim Pemenangan Rumah Bersama Heri Amalindo, menjelaskan bahwa komunikasi antara Heri Amalindo dan Popo Ali telah berlangsung beberapa kali dan menemukan kesamaan visi.
"Soal wakil ada kesamaan dengan Popo Ali. Kita sudah beberapa kali bertemu. Beliau (Popo Ali) pamit mau berangkat haji dulu dan akan berdoa di sana untuk ikut Pilkada menjadi Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan," ujar Firdaus.
Heri Amalindo juga menitip pesan kepada Popo Ali agar mendoakan kelancaran pencalonan mereka selama di tanah suci Mekkah. "Pak Popo Ali akan berangkat haji tanggal 8 Juni nanti, dan Pak Heri titip doa semoga dimudahkan, dilancarkan urusan ini untuk pencalonan kepala daerah Sumatera Selatan," tambah Firdaus, yang juga merupakan Caleg DPRD PALI Terpilih 2024-2029.
Dalam upaya membangun koalisi, Heri Amalindo melakukan komunikasi dengan semua partai politik, termasuk partai-partai yang memiliki kader maju sebagai calon.
“Kami mungkin agak beda dengan calon yang lain. Dengan semua partai kami komunikasi, termasuk Nasdem dan Gerindra. Jangan mentang-mentang sudah ada partai ini, jangan. Demokrat sudah kami komunikasikan semua," tegas Firdaus.
Saat ini, tim Heri Amalindo yakin belum ada satupun kandidat yang resmi mendapat B1 KWK (dukungan parpol yang ditandatangani Ketum dan Sekjen Parpol untuk mendaftar ke KPU). "Semua terbuka peluangnya. Jangan nanti kami dianggap sombong oleh partai-partai yang lain," ujarnya.
Tim Heri Amalindo juga berkomunikasi dengan partai yang tidak memiliki kursi di DPRD, karena mereka juga memiliki infrastruktur partai yang kuat.
"Pak Heri tidak menganggap mereka tidak ada kursi, tetapi yang dianggap itu mereka punya infrastruktur partai. Sebab parpol tersebut memiliki ketua, sekretaris, bendahara dan keanggotaan yang dibutuhkan, serta ada simpatisannya masing-masing partai," jelas Firdaus.
Mengenai partai politik yang akan merapat ke Heri Amalindo-Popo Ali, Firdaus enggan mengungkapkan secara detail namun memastikan beberapa rekomendasi sudah dikantongi.
"Kalau dihitung-hitung sudah empat sampai lima partai, dan jika ditotal jumlah kursi di DPRD Sumsel nanti sudah memenuhi syarat minimal 15 kursi. Tapi kami tetap menghormati partai yang ada, dan terus menjalin komunikasi," tutup Firdaus.
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang