Sejumlah komunitas di Kota Palembang menggelar parade dan teaterikal memperingati tragedi perang 5 hari 5 malam di Palembang. Bertempat di Bundaran Air Mancur Palembang, Sabtu (1/1) lebih dari 55 komunitas ikut andil memeriahkan peringatan peristiwa yang terjadi pada 5 Januari 1947 silam.
- Gandeng Mahasiswa, Ketum Kadin Sumsel Bagikan 1 Ton Beras
- Oksigen dari PT Pusri Dikirim Hingga Pulau Jawa
- Tim SAR Sudah Sampai ke Lokasi Jatuhnya Helikopter yang Membawa Rombongan Kapolda Jambi
Baca Juga
Ketua Panitia, Vebri Al Lintani menjelaskan peringatan seperti ini sangat penting dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat akan peristiwa penting yang terjadi di kota pempek.
Terutama bagi generasi muda, terkait pemahaman sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tersebut. "Kemerdekaan ini tidak gratis, ada sejarah yang mengorbankan nyawa dan harta. Makanya kita ingin generasi kedepan mengetahui itu dan menumbuhkan rasa nasionalisme mereka,” katanya.
Sementara itu, sejarahwan Palembang Kemas Ari Panji menilai kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi generasi yang masih hidup untuk menghormati perjuangan para pejuang terdahulu.
"Sebagai bentuk kontribusi kita dalam menghormati para pejuang, nenek moyang, dan leluhur kita," katanya.
Dia mengatakan, peringatan peristiwa tahun 1947 ini baru tahun ini dilakukan secara bersama-sama. Pada tahun sebelumnya, peringatan hanya dilakukan oleh kelompok komunitas secara sendiri-sendiri.
"Kalau untuk bersama gotong royong ini baru tahun ini kita mulai, biasanya secara sendiri-sendiri. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu agar selalu dilaksanakan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya tahu sejarah," jelasnya.

Hal senada juga diucapkan Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja. Dia mengapresiasi kegiatan tersebut dimana dalam waktu dua minggu mempersatukan 55 lebih komunitas. Dia berharap dengan kebersamaan ini, bisa membantu menumbuhkan semangat nasionalisme kepada seluruh masyarakat terutama generasi muda untuk lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pejuang dan pahlawan yang ada di bumi Sriwijaya.
"Disini yang dilihat bukan kita sendiri tapi kita bersama-sama berjuang, bersama-sama menegakkan NKRI. Kitaketahui ada hal yang dilupakan dan ada hal yang ditinggalkan yakni kejadian yang sangat bersejarah, jika perang lima hari lima malam tidak dilakukan di negeri ini, mungkin kita tidak akan melihat NKRI," pungkasnya.
Sebagai informasi, peringatan Perang 5 Hari 5 Malam ini akan berlangsung hingga 5 Januari 2022 dengan beberapa agenda seperti Talkshow, Jalan-jalan sejarah, Ziarah, dan diakhiri dengan penutupan di Taman Masjid Agung Sultan Badaruddin Palembang.
- Dinas Kebudayaan Kota Palembang Dukung Penuh Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam
- 86 Komunitas Semarakan Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang
- Kisah Pratu Ruslan Usman, Berjuang di Perang 5 Hari 5 Malam