Tujuh Rumah dan Satu SD di Rantau Bayur Ambruk Diterjang Puting Beliung

Salah satu atap bangunan SD Negeri 11 Rantau Bayur yang ambruk diterjang angin puting beliung, Minggu (20/2). (Ist/rmolsumsel.id)
Salah satu atap bangunan SD Negeri 11 Rantau Bayur yang ambruk diterjang angin puting beliung, Minggu (20/2). (Ist/rmolsumsel.id)

Angin puting beliung melanda Desa Sei Pinang, Banyuasin, Minggu (20/2) sekitar pukul 12.30 WIB. Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya tujuh bangunan rumah warga mengalami rusak ringan dan satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Rantau Bayur rusak berat.


Tujuh rumah warga yang rusak tersebut milik Siti Badilah (77 ), Junaidi (45 Tahun), M. Umar (60), Ismail (67), Karyanto (43), Razeb (35), dan Rumsyah (63). Beruntung dalam peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

“Laporan warga, sebelum kejadian kondisi awan gelap gulita seperti mau hujan. Ketika hujan turun sekitar satu jam lamanya disertai angin kencang selama 15 menit,” kata Kepala Desa Sei Pinang, Kecamatan Rantau Bayur, Aidil.

Menurut Aidil, angin hanya merusak bagian atap rumah.

“Alhamdulilah tidak ada korban sama sekali,” ucapnya.

Kepala BPBD Banyuasin, Alpian mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari perangkat desa mengenai peristiwa angin puting beliung tersebut. Selanjutnya laporan diteruskan kepada Bupati Banyuasin dan OPD terkait.

“Adanya kejadian ini sudah diketahui Bupati dan dinas terkait,” terang Alpian.

Alpian mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan datang. Sebab hujan yang disertai angin kencang memang kerap melanda wilayah Kabupaten Banyuasin belakangan ini, terutama daerah perairan.