Topan Yagi mulai bergerak ke Myanmar dan menyebabkan banjir hingga longsor yang menewaskan 33 orang pada Jumat (13/9).
- Setiap Pekan Filipina Rugi Rp 42,7 Triliun Karena Lockdown
- Balar Sumsel Segera Buat Rekomendasi ke Pemkot Palembang, Terkait Penemuan Nisan Kuno
- Kaleidoskop Februari 2024: Eks Ketum KONI Sumsel Tersandung Kasus Korupsi Dana hibah hingga Pidana Pertambangan di Lahat dan Muara Enim
Baca Juga
Topan berkekuatan super ini sebelumnya telah menghantam empat negara di Asia Tenggara, yang mencakup Vietnam, Laos, Thailand, hingga Myanmar, menyebabkan ratusan orang meninggal.
Di Myanmar saat ini 230 ribu warga masih menghadapi banjir dan longsor, terutama mereka yang tinggal di Naypyidaw.
Salah satu penduduk di Naypyidaw mengatakan dia dan anaknya berlindung di pohon untuk menghindari banjir bandang.
"Air tiba-tiba mencapai desa pada malam hari, tak ada waktu untuk berlari," katanya, dikutip AFP.
Berdasarkan keterangan warga, tim penyelamat terlambat datang 30 menit ketika bencana menghantam wilayah tersebut.
"Kami baru diselamatkan beberapa saat kemudian,” katanya.
Beberapa penduduk desa tampak menggunakan rakit darurat untuk mengangkut harta benda, sementara yang lain menggiring ternak ke tempat lebih tinggi.
"Ini pertama kalinya saya mengalami banjir seperti ini. Kami tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri. Itu adalah pengalaman yang sangat menakutkan,"kata penduduk lain.
Banjir dan longsor juga menyebabkan bangunan hingga jembatan di Myanmar hancur.
Sementara di negara lain, Vietnam, bencana ini juga telah menyebabkan lebih dari 200 warga meninggal dunia, 100 masih hilang dan ribuan orang mengungsi.
- Bunga Rafflesia Tumbuh di Paiker Empat Lawang
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- 327 WNI di Saudi Ikut Ibadah Haji Tahun Ini