Tongkang Batu Bara yang Nyangkut di Jembatan Bentayan Banyuasin di Luar Pengawasan KSOP Palembang

Tongkang batubara nyangkut di Jembatan Bentayan, Kabupaten Banyuasin/repro
Tongkang batubara nyangkut di Jembatan Bentayan, Kabupaten Banyuasin/repro

Insiden tongkang pengangkut batu bara yang tersangkut di Jembatan Bentayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, kembali terjadi.


Kali ini, tongkang milik PT Tempirai Musi Banyuasin (Muba) terjebak di badan jembatan sejak Kamis (13/3/2025) malam dan hingga Jumat (14/3/2025) belum berhasil dievakuasi.

Kasi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Palembang, Capt. Bintarto M. Mar, mengungkapkan pengawasan kapal yang melintas di perairan Bentayan berada di bawah Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), bukan KSOP Palembang.

“KSOP Kelas 1 Palembang tidak mengeluarkan surat persetujuan olah gerak kapal yang melintas di perairan Bentayan. Pengawasan bongkar muatnya juga bukan wewenang kami,” ujar Capt. Bintarto saat dikonfirmasi, Jumat (14/3/2025).

Meski begitu, Capt. Bintarto menyebut pihaknya akan mengidentifikasi insiden tersebut melalui dokumen seperti video dan foto untuk memastikan apakah tongkang yang tersangkut merupakan kapal pedalaman atau kapal laut.

“Dulu pernah ada kejadian serupa, tetapi tidak pernah ada kapal laut yang melintas di sana,” tambahnya.

Sementara itu, upaya evakuasi telah dilakukan dengan menarik tongkang menggunakan tugboat, namun belum membuahkan hasil.

Upaya evakuasi telah dilakukan dengan menarik tongkang menggunakan tugboat, tetapi belum membuahkan hasil. Akibat benturan tersebut, bagian badan jembatan mengalami kenaikan yang memicu kekhawatiran warga.

“Semalam nyangkut di badan jembatan, akibatnya badan jembatan terangkat,” ujar Camat Tungkal Ilir, Yudi, Jumat (14/3/2025).

Insiden ini menjadi perhatian publik setelah video dan foto kejadian menyebar luas di media sosial. Banyak warga yang mengkhawatirkan kondisi jembatan yang semakin terancam, terutama jika arus sungai semakin deras dan air terus pasang.

“Air semakin pasang, jadi ada kemungkinan jembatan ini terangkat. Tongkang ini pasti ngapung,” ujar salah seorang warga.