Penolakan pajak sembako dan jasa pendidikan kini datang dari Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR
Baca Juga
Tak hanya menegaskan penolakan, Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo ini juga mengeluarkan kritik pedas terhadap Kementeri Keuangan (Kemenkeu) atas kebijakan pengenaan pajak tersebut.
"Kemenkeu seharusnya tidak hanya pandai mengolah angka, tapi juga harus pandai mengolah rasa. Harus ada kepekaan sensitivitas terhadap kondisi rakyat saat ini," katanya, Minggu (13/6).
Menurutnya, kebijakan tersebut sangat bertentangan dengan sila kelima Pancasila. Serta, berkaitan dengan naik turunnya inflasi. Dia mengaku, pengenaan pajak PPN ini tentunya secara otomatis membuat harga sembako dan pendidikan naik tajam dan berakibat pada inflasi di Indonesia.
"Beras selama ini menyumbang inflasi 0,13 persen pertahun nya. Apalagi, jika dikenakan PPN," terangnya.
Ditambah lagi dengan sektor pendidikan. Dimana, saat ini kualitas pendidikan dalam negeri tengah menurun. Menurutnya, pemerintah seharusnya berterima kasih kepada organisasi seperti NU, Muhammadiyah dan organisasi masyarakat lainnya karena membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Kalau kebijakan PPN ini diterapkan terhadap sektor pendidikan sama saja dengan menegasikan peran mereka yang peduli terhadap pendidikan," tutupnya.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR