Persoalan banjir Kota Semarang dinilai bisa teratasi dengan adanya Tol Semarang-Demak, khususnya di wilayah Semarang bagian timur.
- Konflik Keraton Kasunan Surakarta, Begini Respons Ganjar dan Gibran
- Peserta Seleksi CPNS yang Positif Covid-19 Bisa Ikut Tes Susulan, Ini Syaratnya
- Taman Wisata Punti Kayu Disentil Pj Wali Kota Palembang
Baca Juga
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, Tol Semarang-Demak akan dilengkapi dengan kolam retensi untuk menampung air dari sungai Seringin dan Tenggang sebelum masuk ke laut.
"Kolam retensi ini nanti luasnya sekitar 250 hektare. Konsep yang baru ini sudah dilelangkan. Dari kementerian juga menjelaskan pengerjaan awal yang dilakukan adalah kolam retensi dengan kapasitas pompa yang naik 2,5 kali lipat atau 30 meter kubik per detik," kata Iswar diberitakan Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (4/1).
Di sisi lain, ia mengakui saat ini pembangunan tol masih terkendala oleh pembebasan lahan.
"Tanah musnah atau tanah yang terendam air sampai saat ini belum bisa selesai. Kami akan melakukan rapat dalam waktu dekat, intinya proyek dari pusat untuk pengentasan banjir ini bisa segera dilakukan," bebernya.
Iswar mengatakan, pembangunan kolam retensi akan dibangun di dekat Tambak Lorok, tepatnya di antara sungai Tenggang dan Sringin. Kolam retensi ini akan menjadi hilir dari dua sungai tersebut
Solusi sementara dalam pengentasan banjir di wilayah timur adalah dengan menambah pompa portable dan sudah dilakukan oleh Kementerian PUPR. Sementara pengentasan banjir di wilayah Barat akan dilakukan normalisasi Sungai Plumbon dan peninggian jembatan.
"Untuk jangka panjang, wilayah timur tentu Sringin dan Tenggang yang jadi rangkaian penyelesaian secara integral. Jadi jika Tol Semarang-Demak selesai bisa jadi penyelesaian jangka panjang," pungkasnya.
- 172 Warga yang Terdampak Banjir di Semarang Dievakuasi
- Empat Perjalanan Kereta Api Lumpuh Akibat Banjir Semarang
- Kolam Retensi untuk Atasi Banjir, DPRD Sumsel Minta Kerelaan Warga Dibebaskan Lahan