Mantan Ketua DPRD Sumsel sekaligus tokoh senior Partai Golkar Zamzami Ahmad Bin H. Ahmad Zahir meninggal dunia.
- Terlibat Peredaran 3 Kuintal Narkotika, Empat Oknum TNI-Polri Ditangkap BNN
- Indonesia dan India Akan Latihan Bilateral di Samudra Sakti
- Pria di Musi Rawas Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Rambutan Belakang Rumah
Baca Juga
Kakek dari anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Riezky Aprilia tersebut, tutup usia setelah sempat dirawat di RSPI Jakarta, Rabu 27 Oktober 2021 Jam 13.15.
Jenazah mertua dari mantan Walikota Lubuk Linggau Riduan Effendi ini, rencananya akan di kebumikan di pemakaman keluarga Desa Lampar Baru Kecamatan Talang Padang Kabupaten Empat Lawang.
"Kami atas nama keluarga, mohon dibukakan pintu maaf atas kesalahan beliau dan mohon doa nya beliau di terima di sisi Allah SWT, dimasukan di surganya dan meninggal dalam keadaan husnul khotima," pesan salah satu pihak keluarga almarhum David Al Jufri.
Senada dikemukakan Ketua DPRD Sumsel sekligus Ketua Harian DPD I Golkar Sumsel RA Anita Noeringhati.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, kami keluarga besar partai Golkar di Sumsel, sangat berduka berpulangnya almarhum pak Zamzami Ahmad, yang sudah banyak berbuat untuk provinsi Sumsel," kata Anita di DPRD Sumsel, Rabu (27/10).
Dari Pengantar Nasi Jadi Ketua DPRD Sumsel
Zamzami Ahmad lahir di Desa Talang Padang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Lahat (sekarang Empatlawang). Dia merupakan anak pertama dari 11 bersaudara dari pasangan H Ahmad Zair dan Ningdap.
Bapaknya seorang wakil Pesirah (pembarap). Sebagai anak tertua, Zamzami kecil dididik menjadi pribadi mengayomi dan bertanggungjawab.
Karena hidup di zaman perang, Zamzami pernah ditugasi Bapaknya untuk ikut mengantar ransum kepada tentara yang berada di garis depan menggunakan keruntung.
Tugas itu dilakukannya selama 24 hari. 15 nasi bungkus ia antarkan kepada para prajurit dengan jarak 5 Km.
Tugas di medan perang tersebut jugalah yang menjadi salah satu pemicu Zamzami untuk menjadi seorang yang ulet dan berani. Dia meyakini bahwa banyak cara untuk mengabdi untuk negeri, dari pengantar nasi sampai menjadi seorang ketua DPRD.
Suatu ketika, Zamzami kecil yang baru duduk di kelas III Sekolah Rakyat (SR) bertemu dengan seorang tentara Belanda. Tentara itu meminta ayam jago yang dipegang Zamzami. Karena menolak, sang tentara menamparnya dengan pelan.
Sekilas ia melihat nama tentara itu di dada kanannya. Pangkatnya Kopral dan namanya Klom. Tahun 1958, Zamzami masuk sebagai PNS. Berbagai jabatan diembannya mulai dari Mantri di Lubuklinggau hingga Pembantu Gubernur Sumsel.
Setelah 40 tahun mengabdi, Zamzami terjun ke dunia politik. Jabatan Ketua Partai Golkar yang disandangnya tahun 1997 mengantarkannya menjadi anggota DPRD hingga menjabat sebagai Ketua DPRD Sumsel.
Di akhir jabatannya, Zamzami memilih istrihat dari hingar-bingar perpolitikan secara formal. Walaupun yakin mendapatkan jabatan kembali jika mencalonkan diri, Zamzami enggan melakukannya.
Di batas akhir masa pengabdiannya sebagai Ketua DPRD Provinsi Sumsel, H Zamzami Ahmad sempat meluncurkan biografi. Acara peluncuran begitu mewah dan dihadiri pejabat penting di negeri ini.
- Balita Hanyut di Tebet Ditemukan Meninggal Dunia
- Pemeran Kang Gobang di Preman Pensiun Meninggal Dunia
- Cagub Dapat Diganti jika Meninggal Dunia, Begini Aturannya