TMMD Muba Capai 97 Persen, Waaster Kasad: Saya Optimis Rampung Sebelum Deadline

Bupati Muba Dodi Reza Alex bersama pejabat TNI AD berdiri di atas jembatan komposit yang dibangun melalui program TMMD ke-111. (Humas Pemkab Muba/rmolsumsel.id)
Bupati Muba Dodi Reza Alex bersama pejabat TNI AD berdiri di atas jembatan komposit yang dibangun melalui program TMMD ke-111. (Humas Pemkab Muba/rmolsumsel.id)

TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 di Kabupaten Musi Banyuasin menjadi pelaksanaan dengan anggaran terbesar mencapai Rp14,9 miliar. Dengan anggaran sebesar itu, TMMD di Kecamatan Lalan tersebut bisa diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran.


Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Waaster Kasad), Brigjen Toto Nurwanto selaku Pejabat Pengawasan dan Evaluasi TMMD mengatakan, TMMD di Muba tidak hanya menjadi TMMD yang terbesar tetapi juga tuntas dan selesai dengan waktu yang sangat singkat.

“Kami melihat tidak hanya tampak sinergi Pemkab dan TNI saja yang berjalan sangat maksimal di Muba ini, namun semangat gotong royong warganya sangat luar biasa. TMMD di Muba ini saya optimis bisa rampung sebelum deadline yang telah ditentukan,” ujar Toto saat melakukan kunjungan ke lokasi TMMD ke-111 Tahun 2021 di Kecamatan Lalan, Rabu (7/7).

Toto menyampaikan, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa sangat mengapresiasi Bupati Muba Dodi Reza Alex dalam pelaksanaan TMMD Terbesar di Indonesia yang telah dimulai dari Kabupaten Muba ini.

“Pak Kasad sangat memberikan perhatian khusus TMMD di Muba. Betapa tidak, lewat TMMD di Muba ini sangat nyata memberikan kontribusi positif untuk daerah pelosok lewat sinergi gotong royong Pemerintah, TNI AD, dan warga,” katanya.

Dandim 0401 Muba, Letkol Arh Fariz Kurniawan menyampaikan, waktu pelaksanaan TMMD di Kecamatan Lalan selama 30 hari dan akan berakhir pada 14 Juli 2021.

“Saat ini progres pembangunan fisik secara keseluruhan sudah mencapai 97 persen. Ditargetkan sebelum 14 Juli semua sudah tuntas,” tegasnya.

Fariz menjelaskan, sasaran TMMD kali ini adalah pembangunan fisik dan non fisik meliputi penyiapan badan jalan, pengerasan jalan, dan pembangunan jembatan komposit.

Sementara untuk non fisik, TNI melakukan bakti sosial pelayanan kesehatan dan KB, penyuluhan pencegahan penularan Covid-19 dan vaksinasi, penyuluhan Posyandu dan bahaya stunting, penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan keamanan serta ketertiban masyarakat, dan penyuluhan pencegahan kebakaran hutan kebun dan lahan.

“Tujuan TMMD adalah membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan baik bersifat fisik dan non fisik serta memantapkan kemanunggalan TNI rakyat dalam rangka menyiapkan ruang juang, alat juang, dan kondisi juang yang tangguh,” papar Fariz.

Bupati Muba, Dodi Reza Alex mengatakan, sengaja melaksanakan pembangunan di Kecamatan Lalan ini melalui program TMMD. Karena Dodi ingin menunjukkan kemanunggalan antara masyarakat dan TNI di Muba ini semakin baik.

“Kenapa kita anggarkan terbesar se-Indonesia, karena masyarakat Lalan yang berada di kecamatan terpelosok di Muba itu membutuhkan jalan poros. Jalan penghubung ke Kecamatan Sungai Lilin (lintas timur) sudah kita bangun tahun lalu, sekarang jalan poros dari barat sampai ke timur yang menghubungkan ke jalan tembus. Itupun sengaja kami pilih program TMMD, walaupun ini bisa saja dikerjakan dengan program kegiatan reguler,” ucap Dodi.

Dodi pun berterima kasih kepada jajaran TNI AD khususnya Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen Agus Suhardi yang antusias merespons TMMD dan menurunkan Satgas bekerja siang malam tanpa kenal lelah di tengah pandemi.

“TMMD menimbulkan semangat baru bagi masyarakat bahwa pembangunan tidak terhenti walaupun di masa pandemi Covid-19. Anggaran pemerintah tetap terserap sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia dan khususnya untuk membangun daerah infrastruktur yang terpelosok,” pungkasnya.