Sejumlah titik api mulai terpantau di kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di musim kemarau ini.
- Polri Dorong 1,1 Juta Kg Minyak Goreng yang Ditimbun di Sumut Segera di Distribusikan, Pelaku Usaha Akan Ditindak
- Diduga Ada Unsur Kesengajaan, Kebakaran Lahan di OKI Terus Berlangsung Meski Curah Hujan Tinggi
- Data BPBD: Tiga Siswa Meninggal Dunia Usai Tembok di Area Sekolah MTsN 19 Roboh
Baca Juga
Akhir Agustus lalu, tim satgas Karhutlah mendeteksi titik api (hotspot) di wilayah Kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU.
Kapolsek Lengkiti AKP Bastari bersama Camat setempat Yoyin Arifianto, Babinsa serta relawan Karhutla mendatangi lokasi titik api yang terpantau melalui satelit dengan titik koordinat 4°16’09.6″S 104°02’55.3″E, tempo hari (1/9).
Setelah dilakukan penelusuran, lokasi titik api tersebut terletak di daerah perbatasan desa Tihang dengan desa Simpang Empat kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU.
Kapolres OKU AKBP Arif H Ritonga SIK.MH melalui Kasubbag Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal menjelaskan, pencarian titik api yang terjadi di wilayah Lengkiti tersebut sebenarnya sudah dilakukan sehari sebelumnya atau Senin (31/8) oleh anggota piket Polsek Lengkiti.
Namun karena hari sudah mulai gelap maka pencarian titik api ditunda. Barulah pada hari Selasa (1/9/2020) pencarian titik api dilanjutkan dengan melibatkan lebih banyak personil baik dari Polsek, kecamatan, Babinsa serta para relawan karhutla.
“Lokasi karhutlah ini berada jauh di perbatasan dua Kecamatan, yang berjarak sekitar 25 Km dari pusat desa menuju arah perbukitan dengan memakan waktu hingga 5 jam perjalanan,” ujar Kapolres OKU melalui Kasubag Humas AKP Mardi Nursal (2/9/2020).
Dikatakannya, setelah ditemukan titik api tersebut ternyata berasal dari pembakaran lahan ladang milik warga Mekar Sari kecamatan Sosoh Buay Rayap.
"Api yang terpantau satelit tersebut berasal dari pembakaran lahan oleh warga yang akan membuka lahan pertanian berupa ladang.” kata Mardi.
Pembakaran lahan pertanian yang di lakukan warga tersebut memang tidak seluruhnya. namun memakai sistem penyekatan.
"Mereka membakar lahan itu dengan di sekat – sekat. tujuannya agar api tidak menjalar ke lahan lain. namun hal ini tetap menyalahi. karena sudah ada peraturan pelarangan pembakaran hutan dan lahan. dan setiap hari kita sosialisasikan kemasyarakat.” Jelasnya.
Saat ini Kepolisian dari Polsek Lengkiti tengah menyelidiki siapa pemilik lahan yang sebenarnya.
"Sementara ini pemilik lahannya masih di selidiki Polsek Lengkiti. sedangkan yang membuka lahan adalah warga desa mekar sari kecamatan Sosoh buay rayap.” Pungkasnya.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada