Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sriwijaya kembali melakukan kegiatan PKM dengan menerapkan pembuatan pakan mandiri dan pengolahannya guna menunjang ketahanan pangan dan finansial di pondok pesantren At Tauhid Ogan Ilir.
- 62 Mahasiswa UBD KKN di Banyuasin, Bupati: Bantu Masyarakat Majukan Desa
- UT Palembang Resmikan 6 Sentra Layanan, Masyarakat Makin Mudah untuk Kuliah
- Wujud Pengabdian, Bina Darma Gandeng Sekolah Kejuruan
Baca Juga
Tim yang diketuai Retno Cahya Mukti, S.Pi., M.Si, dengan anggota Dwi Inda Sari, S.Pi., M.Si. dan Dwirini, S.E. M.Ak.CA memilih lokasi pondok pesantren lantaran dinilai tepat dengan menerapkan pembuatan pakan mandiri dan pengolahannya. Pasalnya, pondok pesantren yang menerapkan sistem boarding school dimana para santri melaksanakan semua aktivitas di dalam lingkungan pondok pesantren.
Karena itu, pondok pesantren diharapkan memiliki kemandirian yang merupakan salah satu pilar utama untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan kegiatan belajar mengajar baik itu berupa kemandirian pangan maupun kemandirian finansial. Selain itu, kemandirian pangan di pondok pesanttren bertujuan guna menunjang kebutuhan gizi para santri dan guru.
Sedangkan kemandirian finansial bertujuan sebagai modal agar keberlanjutan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung. Apalagi, pondok pesantren ini menerapkan sistem subsidi silang dalam pembiayaannya. Saat ini Pondok pesantren At-Tauhid memiliki beberapa unit usaha yang dirintis sebagai wujud bentuk dukungan pada kemandirian operasional pesantren khususnya ketahanan pangan.
Unit usaha dimiliki dan sudah yang dilakukan diantaranya unit usaha tanaman sayur, ternak kambing, ternak unggas dan budidaya ikan. "PKM ini merupakan kegiatan yang dibiayai oleh Kemenenterian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022," kata Ketua Tim PKM Retno Mukti, S.Pi, M.Si ketika dibincangi, Selasa (26/7).
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya memilih komoditas ternak ikan lele karena mudah dibudidayakan dan termasuk ikan yang memiliki pertumbuhan yang cepat serta mudah diolah menjadi berbagai produk salah satunya adalah abon ikan. Menurutnya pakan dan abon serta manajemen kas yang dibuat dalam kegiatan ini merupakan penerapan dari hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh tim dosen.
"Kegiatan PKM ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap kegiatan sosialisasi atau penyuluhan, pelatihan, tahap pendampingan dan tahap evaluasi. Pada tahap kegiatan sosialisasi dihadiri oleh guru dan pegawai Pondok Pesantren At Tauhid Ogan ilir sebanyak 25 orang," jelasnya.
Sebelumnya, kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari ketua tim dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren At Tauhid Ogan ilir, dilanjutkan dengan paparan, diskusi dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pakan mandiri dan pembuatan abon ikan serta simulasi pembuatan laporan keuangan dan diakhiri dengan penyerahan bantuan berupa sejumlah alat seperti mesin pakan, kompor, blender, alat masak, dan kolam terpal bulat.
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa
- Manfaatkan Listrik Padam, Perampok Gasak Rp300 Juta dari Agen BRILink di Ogan Ilir
- Bus Miyor Tujuan Padang-Jakarta Terbalik Tol Kayuagung, Satu Penumpang Dikabarkan Tewas