Pemprov Sumsel tengah membahas penganggaran dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar dua persen yang akan dialokasikan untuk penyaluran dana bantuan sosial (bansos) tambahan bagi masyarakat.
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang
Baca Juga
Rencananya, dana tersebut akan menyasar sebanyak 304.803 kepala keluarga yang berasal dari profesi pekerjaan yang terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Dana ini bersumber dari DAU dan DBH sebesar dua persen," kata Kepala Dinas Sosial Sumsel, Mirwansyah saat dibincangi akhir pekan lalu.
Penyaluran bansos sebagai imbas kenaikan harga BBM saat ini terus dilakukan. Sebanyak 473.366 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Sumsel telah menerima bantuan penyaluran dua bantuan sosial (Bansos) senilai Rp500 ribu.
Rinciannya yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp300 ribu dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) reguler senilai Rp200 ribu untuk periode penyaluran September-Oktober.
"Penyaluran dana sudah dilakukan melalui PT Pos Indonesia. Totalnya sekitar Rp236,68 miliar," terangnya.
Mirwansyah mengimbau, agar penerima mengoptimalkan bantuan yang disalurkan. "Bantuan ini diharapkan dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan," ungkapnya.
Dia juga mengajak masyarakat Sumsel untuk berhemat di tengah situasi perekonomian yang saat ini belum begitu stabil. "Belajar untuk berhemat dengan belanja sesuai kebutuhan yang ada saja. Tidak perlu membeli barang di luar kebutuhan pokok," tandasnya.
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang