Tiga Petak Jalur Kereta di Sumsel Ini Rawan Longsor

Penumpang tengah menunggu kedatangan kereta api. (ist/rmolsumsel.id)
Penumpang tengah menunggu kedatangan kereta api. (ist/rmolsumsel.id)

Hujan yang melanda di beberapa wilayah Sumsel berdampak wilayah perbukitan yang rawan longsor. Kawasan rawan longsor ini tidak hanya mengancam jalan raya. Tapi juga jalur kereta.


Untuk itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang konsen mewaspadai Jalur-jalur kereta api di wilayah Sumatera Selatan yang termasuk dalam kategori rawan longsor. Hal ini untuk mendukung keselamatan dan program Safety No Anjlokan.

Kabag Humas PTKAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan dari hasil pemetaan ada beberapa jalur yang masuk dalam kawasan rawan longsor. Diantaranya petak jalur Niru-Penimur (Muara Enim), Banjarsari - Sukacinta ( Lahat) dan Saungnaga-Tebing Tinggi (Empat Lawang).

Menurutnya, jalur kereta tersebut melintasi perbukitan. Sehingga, tanahnya rentan amblas saat musim hujan. “Daerah-daerah itu sudah kita petakan rawan longsor dan amblas, perlu diwaspadai saat musim hujan,” ungkap Aida saat dibincangi, Kamis (4/11).

Upaya antisipasi yang dilakukan perusahaan yakni dengan melakukan perawatan rutin di sepanjang jalur. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan AMUS (alat material untuk siaga) di titik-titik rawan dan pemeriksaan rel secara manual dengan berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun.

“Pemeriksaan secara kontinyu, kita sudah siapkan petugas  ekstra untuk di jalur rawan dan petugas flying gang atau regu terbang/siaga, dan alat evakuasi apabila hal yang tidak diinginkan dampak dari kondisi cuaca,” jelas Aida.

Selain itu, PT KAI Divre III Palembang juga melakukan pemasangan dinding penahan longsor/amblas di daerah yang memang secara geografis berada di wilayah rawan dampak hujan.

“Jika longsor mengenai rel otomatis akan menggangu operasional kereta, hal itu yang perlu kita minimalisir,” pungkasnya.