Upaya Peninjauan Kembali (PK) Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko ke Mahkamah Agung untuk merebut Partai Demokrat adalah tindakan memalukan.
- Meskipun Kalah di Pilwako, Yudha Pratomo Mahyuddin Tetap Fokus Jalankan Program Sosial
- AHY Tunjuk Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Irwan Feco Bendum
- Kasus DBD di OKU Timur Meningkat Signifikan, Dewan Sentil Kinerja Dinas Kesehatan
Baca Juga
Pasalnya menurut Ketua Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, Moeldoko tidak pernah menjadi Kader Demokrat namun tiba-tiba ingin merebut partai karena haus kekuasaan.
"Sehingga langkah Moeldoko itu mendapat perlawanan keras dari seluruh kader Partai Demokrat," kata Mujiyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/4).
Saat ini, lanjut Mujiyono, seluruh kader, fungsionaris, hingga simpatisan dan relawan Partai Demokrat tetap terus bergerak untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai presiden 2024-2029.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu juga menegaskan, gangguan begal partai oleh Moeldoko Cs, akan dibersihkan oleh tim hukum Partai Demokrat.
“Kami, kader dan akar rumput Partai Demokrat semakin solid untuk meraih kemenangan bersama 2024. Mewujudkan perubahan dan perbaikan bersama Capres Anies Baswedan yang diusung melalui Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” tegasnya.
- Mahkamah Agung Batalkan Dua Putusan Sebelumnya, Lahan Kantor Golkar Pagar Alam Jadi Milik Wali Kota Ludi
- Renovasi Gedung PN Palembang Habiskan Anggaran Hingga Rp25 Miliar, Bangunan Dibuat Standar Terbaru Mahkamah Agung
- Meskipun Kalah di Pilwako, Yudha Pratomo Mahyuddin Tetap Fokus Jalankan Program Sosial