Pemerintah Thailand menawarkan insentif sebesar 50 ribu baht atau setara dengan Rp 22 juta agar pekerja migran mereka di Israel mau pulang di tengah eskalasi ketegangan di kawasan tersebut.
- Cegah Konflik Sungai Sodong Berlanjut, Seluruh Tokoh Masyarakat dan Polisi Berkumpul
- Cegah Konflik di Sungai Sodong, Polres OKI Gelar Patroli Dialogis
- Konflik Meletus, Maskapai Internasional Serempak Batalkan Penerbangan ke Israel
Baca Juga
Pemerintah Thailand pada Selasa (31/10) telah setuju untuk memberi insentif Rp 22 juta dan pinjaman lunak sebesar 150.000 baht pada pekerja Thailand yang saat ini memilih untuk tinggal di Israel.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja Thailand, terdapat 30 ribu warga Thailand di Israel, sebagian besar bekerja di sektor pertanian.
Perdana Menteri Srettha Thavisin mengatakan Kedutaan Besar Thailand di Tel Aviv telah melaporkan bahwa operasi darat dan pemboman udara telah meluas, dan terlalu berbahaya untuk terus tinggal di Israel.
“Saya menegaskan pendirian bahwa pemerintah ingin rakyat kami kembali,” katanya, seperti dimuat The Straits Times.
Namun pemerintah Thailand mencatat ada beberapa warga Thailand yang enggan meninggalkan Israel karena masalah keuangan.
Kementerian Luar Negeri Thailand pada Minggu (29/10) menyebut 32 warga Thailand tewas dan 19 luka-luka dalam pertempuran itu, sementara 22 lainnya ditangkap oleh Hamas.
- Cegah Konflik Sungai Sodong Berlanjut, Seluruh Tokoh Masyarakat dan Polisi Berkumpul
- Cegah Konflik di Sungai Sodong, Polres OKI Gelar Patroli Dialogis
- PM Srettha Thavisin Konfirmasi 12 Warga Thailand Telah Dibebaskan Hamas