Produsen mobil listrik Amerika Serikat (AS), Tesla diklaim telah menandatangani kontrak senilai 5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp74 triliun untuk membeli nikel dari Indonesia.
- Antisipasi Lonjakan Pengguna Mobil Listrik, PLN Siapkan 1.000 SPKLU di Jalur Mudik
- Penggunaan Mobil Listrik Meningkat, Driver Taksi Online Bagikan Pengalaman Beralih ke Kendaraan Ramah Lingkungan
- Puluhan Ribu Mobil Listrik Xiaomi SU7 Harus Perbaikan Software
Baca Juga
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap Tesla telah meneken kontrak kerjasama lima tahun dengan perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di kawasan Morowali, Sulawesi.
Adapun nikel yang dibeli akan digunakan oleh Tesla untuk memproduksi baterai lithium.
"Kami masih terus bernegosiasi dengan Tesla, tetapi mereka sudah mulai membeli dua produk unggulan dari Indonesia," kata Luhut dalam sebuah wawancara yang dikutip Reuters, Senin (8/8).
Sementara itu, terkait pembicaraan investasi Tesla di Indonesia, Luhut mengatakan proses komunikasi masih berjalan. Namun ia mengakui adanya masalah domestik Tesla yang menghambat.
Selama kunjungan ke Amerika Serikat (AS) pada Mei, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan CEO Tesla Elon Musk untuk menghidupkan investasi.
Pemerintah Indonesia juga dilaporkan berencana untuk mengenakan pajak ekspor pada bahan-bahan logam untuk meningkatkan pendapatan.
- Elon Musk akan jadi Nama Kapal Induk Teranyar AS
- Antisipasi Lonjakan Pengguna Mobil Listrik, PLN Siapkan 1.000 SPKLU di Jalur Mudik
- Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa