Hujan deras disertai dengan angin kencang merusak sejumlah rumah warga dan membuat pohon roboh di kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Bencana angin kencang tersebut terjadi pada Jumat, 11 Oktober 2024 sore sekitar pukul 17.30 WIB. Dilaporkan pula seorang warga alami luka pada bagian kepala akibat ditimpa runtuhan dinding rumah.
- Hujan Angin Dahsyat Robohkan Atap Ponpes di Musi Rawas, Kerugian Capai Rp50 Juta
- Angin Puting Beliung Terjang Muara Telang, Puluhan Rumah Rusak di Enam Desa Banyuasin
- Angin Puting Beliung Rusak Atap TK Negeri 1 Muara Enim, Proses Belajar Terganggu
Baca Juga
Berdasarkan laporan pihak Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana Lubuklinggau menyebutkan, terdata sementara terdapat 2 rumah warga yang rusak diterjang angin kencang puting beliung.
Rumah yang rusak tersebut milik Sinta (30) di Jalan Dayang Torek di tepian Sungai Muara Ketua RT 1, Kelurahan Ulak Lebar. Dimana angin kencang mengangkat atap rumah dan meruntuhkan dinding rumah hingga menimpa anaknya yang bernama Lesti berumur 10 tahun.
"Korban luka di kepala, kondisi lukanya sudah dijahit," kata Novi selaku petugas Tagana dan Dinsos Lubuklinggau.
Selain itu, angin kencang di Desa Muara Cabang, RT 08, Kelurahan Taba Baru, Kecamatan Lubuklinggau Utara I mengakibatkan 1 rumah warga rusak ditimpa pohon kelapa dan alpukat. Rumah rusak tersebut milik Hatema (70).
"Kerusakan rumah 85 persen," ujarnya.
Petugas Dinas Sosial (Dinsos) sekaligus Pembina Tagana Lubuklinggau, Novi mengatakan saat ini telah memasuki musim penghujan. Pihaknya mengingatkan di Musi hujan untuk waspada bencana angin kencang, banjir dan tanah longsor
Dikatakan, pihaknya telah menyiapkan personel Tagana, bantuan logistik, mobil dapur umum, tenda atau tempat pengungsian dan bantuan psikolog sosial
"Sekarang musim hujan, peralihan sekarang dari kemarau ke musim hujan. Jadi waspada bencana longsor, puting beliung dan banjir," kata Novi pada Kamis, 10 Oktober 2024 kemarin.
Menurutnya, sejumlah daerah di Lubuklinggau rawan terdampak tanah longsor, banjir dan puting beliung.
Adapun daerah yang kerap terdampak tanah longsor, Novi mengatakan seperti yang terjadi baru-baru ini yakni di Mesat Seni. Kemudian daerah lainnya yakni Wirakarya, Karya Bakti dan Cereme Taba. Termasuk daerah dekat bibir Sungai Kelingi meliputi Ulak Surung, Watervang dan Moneng Sepati.
Kemudian untuk bencana banjir sambung Novi, meliputi daerah Karya Bakti, Wirakarya. Lalu ada pula daerah Cereme Taba, Taba Baru dan Talang Muara Enim.
"Banjir di daerah ini akibat luapan sungai," ujarnya.
Sedangkan bencana angin puting beliung, ia mengatakan terdapat sejumlah daerah yang rawan. Daerah tersebut yakni wilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2 meliputi Eka Marga, Ketuan, Taba Pingin dan Simpang Periuk.
Lalu di wilayah Lubuklinggau Barat I yakni Sukajadi dan Pelita Jaya. Selanjutnya yaitu wilayah Lubuklinggau Barat 2 meliputi Ulak Lebar, Tapak Lebar dan Sidorejo. Kemudian wilayah Lubuklinggau Timur 1 yaitu Watervang, lalu wilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan 1 di Kupang.
Terakhir kata Novi yang rawan bencana puting beliung di wilayah Lubuklinggau Utara I yakni Tanjung Raya dan Durian Rampak.
"Jadi waspada longsor, puting beliung dan banjir," pungkasnya.
- Pelaku Pembunuhan Kontraktor di Lubuklinggau Ditangkap di Purwokerto, Satu Orang Masih DPO
- Pencurian Motor di Lubuklinggau Meningkat, Polisi Intensifkan Patroli 24 Jam di Titik Rawan
- Motor Wanita di Lubuklinggau Dibawa Kabur Pria yang Baru Dikenal di Medsos, Ini Tampang Terduga Pelaku