Tersinggung Ucapan Pol Espargaro, Mantan Bos Honda Murka

Pol Espargaro/net/rmolsumsel.id
Pol Espargaro/net/rmolsumsel.id

Mantan bos Honda di MotoGP, Livio Suppo murka, minta Pol Espargaro dipecat menyusul pernyataan Pol Espargaro yang meminta Honda untuk tidak malu mengambil status pabrikan konsesi.


Seperti diketahui, Honda masih mengalami krisis pada MotoGP 2021. Kalimat Pol Espargaro tersebut pun datang ketika Honda mengalami salah satu seri balap tersulit mereka, yaitu MotoGP Catalunya.

Kala itu tidak ada satu pun pembalap Honda yang berada di posisi 10 besar dalam hasil kombinasi sesi latihan bebas. Adapun pada sesi kualifikasi, posisi ke-12 menjadi hasil terbaik yang bisa diraih Honda melalui Pol Espargaro.

Espargaro dan rekan setimnya, Marc Marquez, pun terlihat tidak percaya diri dengan performa tunggangan mereka. Keduanya berusaha mencuri angin alias mendapat slipstream dengan membuntuti pembalap Ducati, Jack Miller, untuk mencoba lolos dari kualifikasi 1.

"Ini memalukan. Pendiri Soichiro Honda diduga memecatnya karena membuat pernyataan seperti itu. Tapi itu mengatakan banyak tentang situasinya. Ini bukan pertama kalinya dia mengatakan sesuatu yang aneh," kata Suppo dilansir motosprint.

"Dalam sepak bola akan ada perubahan staf di puncak klub. Bukan sekarang, karena Marc menang, tapi sebelumnya," tambahnya.

Seperti diketahui diantara pabrikan yang memperebutkan gelar juara dunia, Honda sudah tidak diperhitungkan lagi tanpa Marc Marquez untuk mempertahankan benderanya. Situasi pabrikan Tokyo itu bermasalah dan komentar mantan manajer tim Livio Suppo, dalam sebuah wawancara dengan speedweek.

Dia mengingatkan saat-saat dirinya mengendalikan proyek Honda. "Tugas kami adalah mendapatkan hasil yang baik. Itu berjalan sangat baik dengan Casey Stoner dan Marc Márquez. Kami juga memiliki Dani Pedrosa yang cepat dan Cal Crutchlow memenangkan beberapa balapan. Kami telah mencapai tujuan. Kami membawa HRC kembali seperti semula," jelasnya.

Suppo beranggapan meskipun absennya Marc Marquez, performa Honda kembali normal. "Dani Pedrosa sudah memiliki masalah dengan motornya pada 2017 dan 2018. Ini adalah tanda bahwa pengembangan hanya berlangsung ke arah Marc Marquez. Saya juga mengalaminya secara langsung di Ducati bersama Casey Stoner. Itu adalah situasi yang serupa dan saya tahu betul bahwa ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan benar, bahkan seorang juara pun memiliki masalah," tegasnya.

Jika kami menambahkan bahwa juara Cervera belum dalam performa terbaiknya, Suppo mengatakan. "Memiliki motor yang seimbang di tangannya akan menjadi keuntungan baginya. Dia menangkap banyak dengan bakatnya," pungkasnya.