Ternyata 35,3 Persen Masyarakat Menganggap Covid-19 Tidak Mengancam

ilustrasi
ilustrasi

Persepsi masyarakat terhadap ancaman tertular Covid-19 masih ditemukan dalam hasil survei Lembaga Survei KedaiKOPI.


Manager Riset Lembaga Survei KedaiKOPI, Justito Adi Prasetio mengatakan, pihaknya mencatat 35,3 persen dari 803 responden yang diwawancarai melalui telepon tidak merasa terancam dengan Covid-19.

"Yang menganggap (Covid-19) tidak mengancam itu sekitar 35,3 persen," ucap Justito dalam diskusi virtual Polemik Trijaya FM, Sabtu (17/10).

Angka itu, lanjut Justito memang lebih rendah jika dibandingkan responden yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa, yaitu sebesar 64,7 persen. Namun menurutnya, persepsi masyarakat yang menganggap Covid-19 bukan ancaman perlu menjadi catatan pemerintah.

Karena sudah hampir 7 bulan virus asal Wuhan, China itu mewabah di dalam negeri, dan bukan tidak mungkin nantinya, mereka akan menolak divaksinasi.

"Jadi masih ada yang mengaggap Covid-19 masih biasa-biasa saja. Ini mungkin sebuah catatan ya. Karena bisa jadi pertimbangan bahwa mungkin mereka bisa saja menolak untuk divaskin, karena menganggap covid ini bukan sesuatu yang mengancam," tuturnya.

"Itu rata-ratanya 6,16. Dan ini bisa menjadi catatan ya. Apalagi disini survei kami memang menyasar kepada masyarakat yang mempunyai tingkat literasi di atas tingkat rata-rata ya. Karena mereka rata-rata pekerja di Jakarta," demikian Justito Adi Prasetio.

Hasil survei KedaiKOPI ini dilakukan sejak tanggal 8 Oktober sampai 10 Oktober 2020 dengan melibatkan 803 responden.

Metode yang digunakan adalah wawancara melalui telepon kepada ratusan responden yang merupakan pekerja kantoran di Jakarta, dan memiliki tingkat literasi yang lebih tinggi dibanding daerah lain dan juga dibanding jenis pekerjaan yang lain.